Ditengah Keterbatasan, Komari Tetap Berkarya
PULOKULON- Keterbatasan fisik ternyata tidak membuat Ali komari(53),dengan mudah menyerah dalam menjalani hidup. Berjuang dan bekerja keras agar dapat bertahan hidup dan mandiri terlihat di rumah sederhananya di dusun Tawang RT 06 RW 08 desa Jambon, Pulokulon, Grobogan. Wajah optimis dan percaya diri jelas terlihat dari semangat beranak dua ini dalam mengerjakan apa yang bisa dikerjakan, tanpa keluh kesah dan merasa berbeda dengan orang-orang disekitarnya.
Kasmi(53), istri Komari,suaminya hanyalah seorang pembuat anyaman, yang kemudian dijual untuk mengumpulkan uang. Meskipun kedua kakinya tak mampu untuk menopang badannya lagi, sebagai kepala keluarga,Komari tetap semangat mencukupi kebutuhan hidup."Walaupun suami saya mempunyai kekurangan namun tetap semangat untuk mencari rezeki. Untuk makan sehari-sehari dari hasil kerajinannya itu,"jelas Kasmi, Senin(3/10/2016).Hasil anyaman tersebut biasanya dijual di pasar desa.
Ali komari mengaku mendapatkan ketrampilan menganyam bambu dengan belajar sendiri. "Pertama kali saya bikin yang sederhana mas, kemudian saya belajar yang agak rumit dengan cara melihat produk yang sudah jadi. Alhamdulillah dengan belajar sendiri bisa, " jelasnya.
Kasmi menjelaskan, suaminya menderita kelumpuhan sejak berumur 14 tahun.Menurut dokter, suaminya menderita polio. Di tengah kondisi keluarga yang terbatas, Kasmi mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari program pemerintah. "Anak saya yang terakhir sekarang masih sekolah SMA, tinggal di salah satu panti asuhan di Semarang, " jeasnya.
Komari berharap, pemerintah lebih memperhatikan warga yang memang membutuhkan bantuan seperti dia. "Semoga pemerintah lebih perhatian mas, " tuturnya. (grobtoday/RE)
Post a Comment
Post a Comment