Dinas Terkait Harus Tegas Dengan Rekanan
GROBOGAN- Kekecewaan warga tentang hasil revitalisasi alun-alun senilai 10,3 M ditanggapi Wakil Ketua DPRD Grobogan Nur Wibowo. Politikus Ketua DPC PKB Grobogan ini menuturkan jika pembangunan alun-alun Purwodadi tak sesuai dengan yang dibayangkan. “Memang hasilnya gak maksimal, tidak sesuai yang saya bayangkan selama ini. Saat presentasi sebelum pembangunan, perencanaannya bagus. Tapi hasilnya bisa kita lihat sendiri,” terangnya,kemarin.
Keadaan rumput yang tidak rata dan mulai banyak yang mengering, ditemukan banyak retakan di beberapa sisi, pemasangan lantai yang tidak sesuai dan tidak rata menjadi sorotan Nur Wibowo. “Secara umum tidak sesuai yang kita harapkan. Jika kita bandingkan dengan alun-alun di Kabupaten lain, jelas kualitasnya kalah. Namun jika dibandingkan dengan kualitas alun-alun sebelumnya memang lebih baik,” tuturnya.
Nur Wibowo menambahkan, karena saat ini proyek revitalisasi Alun-alun Purwodadi sudah selesai dan dilakukan serah terima, maka pihaknya hanya bisa memantau dalam masa pemeliharaan. “Jika ada retakan harus diperbaiki. Dinas terkait harus tegas mengingatkan rekanan dalam masa pemeliharaan 6 bulan,” jelasnya.
Namun Nur Wibowo mengapresiasi tentang penataan PKL di alun-alun Purwodadi. “Selama ini PKL cukup semrawut. Dengan revitalisasi alun-alun ini penataannya jauh lebih baik,” pungkasnya.
Kekecewaan Warga
Guntur, warga Purwodadi yang penasaran dengan hasil proyek revitalisasi senilai Rp 10,3 miliar ini cukup kecewa dengan hasilnya. “Kok gak ada karakter kedaerahannya. Bangunannya gak ada yang istimewa. Dana banyak gitu kok seperti itu,” jelasnya.
Kekecewaan juga diungkapkan Mahmud, lantai alun-alun yang terbuat dari batu alam terlihat tidak rata.jika tidak memakai alas kaki dipastikan berbahaya. “Lantai sekeliling alun-alun ini ternyata cukup tajam karena potongannya tidak rata. Kalau kena kaki telanjang bisa tersayat. Makanya, kalau mau jalan-jalan sebaiknya pakai alas kaki biar aman,” saran Mahmud, salah seorang warga yang ditemui di Alun-alun Purwodadi, kemarin.
Dari pantauan di lokasi, saran yang dilontarkan warga ini memang ada benarnya. Di sekeliling alun-alun memang terpasang lantai yang terbuat dari batu pualam berwarna hitam. Kondisi batu yang dijadikan lantai ini memang tidak halus permukaannya.
Banyak di antara batu yang terpasang ini kondisinya runcing dan tajam. Selain itu, pemasangan batu-batu ini juga banyak yang tidak simetris dan rata. Kondisi ini bisa menyebabkan pejalan kaki tersandung jika tidak hati-hati.“Setahu saya, batu alam begini biasanya dipasang untuk dinding . Kalau dipasang untuk lantai cukup membahayakan karena cukup tajam,” ujar Wiji, warga lainnya yang kebetulan berada di alun-alun.
Kekecewaan yang sama diungkapkan Rohkayati, tidak adanya pengecatan pada beberapa sisi bangunan alun-alun membuat suasananya mati. “Kok gak dicat warna apa gitu, biar kelihatan fres. Kalau warnanya cerah kan bagus,” keluhnya.(IYA)
Post a Comment
Post a Comment