Sumur Minyak Tua Ditargetkan 500 Barel Per Hari
GABUS– Sumur minyak peninggalan Belanda di Desa Bendoharjo, Kecamatan Gabus yang selama ini tidak dimanfaatkan, kini mulai diaktifkan kembali. Sebanyak 27 titik sumur minyak tua akan kembali dibor oleh PT Nureka Syamsul Arif, selaku investor. Launching salah satu usaha milik Perusda Purwa Aksara ini dilakukan Kabag Perekonomian Setda Grobogan Anang Armunanto mewakili Bupati Sri Sumarni.
Dalam sambutannya, bupati mengatakan, potensi sumur minyak tua di tanah milik Perhutani tersebut ada sekitar 44 titik. Namun yang telah mendapat izin pengusahaan oleh Perusda Purwa Aksara yang bermitra dengan PT Nureka baru 27 titik. “Jika dikelola dengan baik, saya yakin akan menghasilkan. Kami harapkan hasil yang akan diperoleh nanti bisa menaikkan pendapatan asli daerah (PAD),” harapnya.
Bupati berpesan agar dalam proses mengelola sumur minyak tua tersebut, pihak PT Nureka memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja, menjaga lingkungan tetap terjaga dengan baik.
Terpisah, Direktur PT Nureka Syamsul Arif menjelaskan, 44 sumur minyak tua yang 27 dinatarnya akan ia tambang tersebut merupakan peninggalan zaman pemerintahan Belanda tahun 1942. Sumur tersebut ditinggal Belanda ketika Jepang masuk ke Indonesia. Sebagian sengaja dirusak dan sebagian lagi ditutup agar tidak diketahui dan dimanfaatkan oeh Jepang.
“Sumur minyak tua tersebut dibor tahun 1902 dan mulai beroperasi tahun 1921. Kami targetkan bisa menghasilkan minyak mentah 100 hingga 500 barrel perhari. Nantinya minyak mentah tersebut disetor ke PT Pertamina di Cepu,” ungkapnya.
Ijin tambang tersebut telah dimulai sejak tahun 2012, namun baru tahun ini ijin bisa keluar. “Pengurusan ijin memang tidak mudah, harus menggunakan nama Perusda. Izin tersebut berasal dari Gubernur, Kementerian ESDM, Pertamina, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hasil yang diperoleh, PT Nureka 90 persen dan Perusda Purwa Aksara 10 persen,” terang Samsyul. (iya)
Post a Comment
Post a Comment