Mati Suri, Gelar Pameran Seni
GROBOGAN – Pembukaan pameran seni rupa perdana di Kabupaten Grobogan berlangsung cukup meriah, kemarin. Bertempat di gedung wisuda budaya, pameran karya seni putra terbaik Grobogan ini dibuka langsung oleh Bupati Grobogan, Sri Sumarni dengan memotong tali sebagai tanda lepasnya belenggu seni di Kabupaten Grobogan. Pameran ini rencananya akan berlangsung dari tanggal 15 sampai 18 Maret.
Pembukaan pameran ditandai dengan penampilan teater yang dibawakan oleh Bushido Martial dan Seni Budaya. Teather ini menggambarkan tentang Grobogan yang melahirkan tokoh-tokoh raja Mataram di masa lalu. Dan harapan seniman untuk bisa memiliki ruang lebih untuk berkarya. “Ini merupakan salah satu bentuk kegelisahan para seniman yang tidak bisa berekspresi di daerahnya sendiri,” tutur Alex Poerwo, salah satu penggagas acara.
Dalam sambutannya, Bupati Grobogan berharap agar kegiatan serupa bisa berkelanjutan. “Memang membangun tak hanya infrastruktur saja, juga manusianya, yaitu dengan seni,” tuturnya.
Bupati bersama FKPD berkesempatan untuk melihat-lihat hasil karya putra terbaik Grobogan ini. Mereka mencermati satu per satu karya seni yang ditampilkan.
Terselenggara karena Selama ini Mati Suri
Terinspirasi dari satu persamaan visi untuk menjadikan Grobogan sebagai kota seni, sebanyak 7 seniman Grobogan menggelar pameran bersama secara intens. ”Ruh Art Grobogan” dipilih menjadi tema karena disadari seni di Kabupaten Grobogan sedang mati suri . Keberagaman makna yang ditangkap oleh tiap perupa, menjadi hal unik untuk diamati ketika dituangkan ke dalam karya seni lukis, dan instalasi yang variatif dan dikemas secara apik.Tujuh seniman Grobogan ini telah malang melintang di dunianya di kancah nasional.
Bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Grobogan ke-291, ketujuh seniman terbaik Grobogan ini ingin mendobrak seni di kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah ini dengan menampilkan karya terbaik mereka. “Kami ingin seni bisa berkembang dan dihargai di Grobogan. Teman-teman telah berbicara banyak dengan karyanya di luar sana. Sekarang saatnya kita berkarya untuk Grobogan,” tutur Fin Munsi , ketua panitia yang merupakan pelukis dan koreografer kenamaan di kancah nasional ini.
Tujuh seniman yang menggagas acara seni dan budaya ini adalah Alex Poerwo(teater, sutradara film,fotografi,film maker), Juwarno Kuncung(pelukis dan perupa), Eko Supa(pelukis,karikaturis, kartunis), Ipung(pelukis dan komiker), Fin Munsi(pelukis,koreografer, penari dan fotografer), Handoko(jurnalis senior dan fotografer) dan Wahyu(pelukis).
Selain menampilkan karya ketujuh seniman tersebut, pameran ini juga akan menggandeng beberapa seniman muda Grobogan. “Kita akan menggandeng para seniman muda Grobogan juga. Hal ini dimaksudkan agar jam terbang mereka bertambah dan ada regenerasi di kelak kemudian hari,” tutur Fin Munsi, seniman asli Wirosari berambut gondrong ini.
Fin Munsi menambahkan, jika acara ini merupakan awal gerakan dari seniman Grobogan untuk menggairahkan seni dan budaya di Kabupaten Grobogan.”Paling tidak nantinya kita akan membuat agenda tiap bulan untuk menghidupkan seni di Grobogan,” pungkasnya.(iya)
Alhamdulillah ternyata kota tempat saya dibesarkan begitu aestethic, jadi pengen ikut serta dalam kesenian perupa. Salam Grobogan Bersemi & Berseni...
ReplyDelete