Pasar Unggas Akan Segera Dihuni
GROBOGAN – Mangkraknya pasar unggas di Nglejok, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi mendapat perhatian dari Bupati Grobogan, Sri Sumarni. Disela-sela menemani road show Gubernur jawa Tengah, Ganjar Pranowo, orang nomer satu di Grobogan ini mengatakan, akan segera mengaktifkan pasar unggas yang baru.
Sri Sumarni menuturkan, pihaknya akan segera melakukan pendekatan kepada para pedagang agar mau direlokasi di tempat yang baru. “Setelah melakukan relokasi pasar pagi, saya sudah perintahkan dinas terkait untuk segera melakukan pendekatan kepada para pedagang. Belajar dari pasar pagi, butuh pendekatan khusus agar pedagang mau direlokasi,” jelasnya.
Dari pantauan Grobogan Today, selain berada di tengah kota. Pasar unggas yang lama kondisinya sudah tidak layak. Maka Pemkab sejak 2014 berencana merelokasi para pedagang. Namun meski sudah selesai dibuat tahun 2014 lalu, namun bangunan Pasar Unggas yang baru di Nglejok, Kelurahan Kuripan dinilai jadi proyek gagal. Sebab, hingga saat ini, bangunan tersebut tidak dimanfaatkan sama sekali alias mangkrak. Data yang didapat menyatakan, pembangunan pasar unggas Nglejok itu menelan biaya Rp 4,1 miliar. Pembangunan pasar ini dananya bersumber dari alokasi APBD 2014.
Sejumlah pihak sangat menyayangkan belum digunakannya pasar yang ada di Jalan Bupati Sunarto, Nglejok, Kelurahan Kuripan itu. Sebab, dibangunnya pasar baru itu tujuannya adalah memindahkan pedagang unggas di Pasar Glendoh, Purwodadi.
“Pembangunan Pasar Unggas di Nglejok merupakan proyeksi bagus namun pedagang sendiri yang tidak mau pindah daripasar lama. Sehingga sampai saaat ini belum ada aktivitas apapun di situ. Karena tidak ada yang nempati,” cetus Ketua Komisi B DPRD Grobogan Budi Susilo.
Dalam pasar itu terdapat 16 kios, 77 los, dan 260 los ojokan. Kemudian, di dalam pasar unggas baru ini dilengkapi dengan tiga unit rumah potong tertutup dan satu tempat pengolah limbah. Rencana pemindahan itu dilakukan karena pasar unggas lama tersebut dirasa sudah tidak representative. Karena berada di tengah kota dan berhimpitan dengan rumah penduduk.”Selama ini, kondisi pasar ini masih sepi lantaran belum ada aktivitas apapun. Saya berharap pasar unggas baru ini segera ditempati biar kawasan ini jadi ramai,” ungkap Warto, warga yang tinggal tidak jauh dari pasar unggas baru.
Sementara itu, Kabid Pasar Daerah Disperindag Grobogan Nani Rachmaniarti menjelaskan, sebelumnya Dinas menargetkan tahun 2016 ini akan melakukan pemindahan pedagang di Pasar Glendoh ke Pasar Unggas Nglejok. Namun, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda pemindahan pedagang.
“Sosialisasi pemindahan sudah sejak lama dan beberapa kali dilakukan. Tapi pedagang sepertinya masih enggan pindah begitu saja. Untuk itu, kami akan melakukan pendekatan lain yang lebih humanis agar para pedagang itu mau pindah,” katanya.
Nani yang baru saja menjabat sebagai Kabid Pasar Daerah menambahkan,bahwa rencana pemindahan sudah 2 tahun gagal. Saat ini pihaknya tengah mempelajari permasalahan yang terjadi. “Semoga pemindahan pedagang segera terealisasi,” ungkapnya.(IYA)
Post a Comment
Post a Comment