Warga Sandi Bertahan di Tanah Amblas
GROBOGAN – Belasan tahun
berada di tanah bergerak, 9 kepala keluarga di Dusun Sandi, desa sedayu, Kecamatan
Grobogan masih tetap bertahan . Meski rawan ambruk, warga tetap nekat menggunakan rumahnya.
Jika hujan deras berlangsung beberapa jam, kondisi retakan menjadi kian parah. Hingga saat ini, sedikitnya 2 rumah rusak. Kerusakan rumah terlihat di lantai dan dinding. Ada yang rusak ringan, ada yang cukup parah. Bahkan ada yang keretakannya lebih dari 40 cm. Akibatnya, rumah yang semula berdiri tegak, kini miring.
Jika hujan deras berlangsung beberapa jam, kondisi retakan menjadi kian parah. Hingga saat ini, sedikitnya 2 rumah rusak. Kerusakan rumah terlihat di lantai dan dinding. Ada yang rusak ringan, ada yang cukup parah. Bahkan ada yang keretakannya lebih dari 40 cm. Akibatnya, rumah yang semula berdiri tegak, kini miring.
Rumah yang mengalami kerusakan cukup parah adalah rumah milik
Riyanti(34). Rumah yang semula berdinding bata, sekarang diganti dengan dinding
bambu karena ambruk. Saat ini, rumah miliknya terlihat miring dan lantainya
amblas sekitar 50 centimeter. “Kalau musim hujan seperti ini was-was juga. Apalagi
kalau hujannya malam hari,” aku Riyanti kepada Grobogan Today.
Walaupun sudah berlangsung cukup lama, namun karena keterdesakan ekonomi membuat warga tak memiliki pilihan lain. Mereka tetap bertahan. "Hujan deras beberapa jam, jadi rumah saya retak dan miring. Bingung mau mengungsi ke mana," kata Riyanti.
Walaupun sudah berlangsung cukup lama, namun karena keterdesakan ekonomi membuat warga tak memiliki pilihan lain. Mereka tetap bertahan. "Hujan deras beberapa jam, jadi rumah saya retak dan miring. Bingung mau mengungsi ke mana," kata Riyanti.
Darmo(63), warga lain yang rumahnya juga amblas menuturkan,
retakan yang terjadi sepanjang 300 meter memanjang dari jembatan sebelah barat rumahnya hingga sungai
di timur rumahnya. Tanah yang amblas karena retakan lebih dari 50 centimeter. “Berulang
kali lantai rumah saya ratakan, namun kembali lagi seperti semula,” tuturnya.
Darmo menambahkan, lebar retakan dinding rumahnya lebih dari
15 centimeter.Dindingnya benar-benar berlubang dan nyaris lepas karena retakan
tersebut. Tidak hanya itu saja, lantai
rumah juga terangkat hingga salah satu tiang rumah nyaris roboh. Retakan di
lantai rumahnya memanjang dari ujung barat sampai ujung timur. “Diperbaiki juga
percuma, pasti rusak lagi,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Desa Sedayu, Sariyon saat dimintai
keterangan terkait retakan tersebut mengatakan, pihaknya akan segera segera
berkoordinasi dengan BPBD untuk segera mendapatkan penanganan. “Akan segera
saya koordinasikan dengan dinas terkait untuk segera ditangani,” jelasnya. (iya)
Post a Comment
Post a Comment