Wow,Harga Cabai Terus Melejit
GROBOGAN - Cuaca buruk yang masih berlangsung disejumlah daerah
membuat harga komoditas cabai semakin mahal di Grobogan, Jawa Tengah. Harga
cabai naik hampir dua kali lipat. Selain mahal,stok cabai juga langka. Mahalnya harga cabai berdampak
omzet pedagang menurun 50 persen karena menurunya daya beli warga.
Cuaca buruk yang berlangsung satu bulan
ini berdampak mahalnya harga komoditas kebutuhan dapur. Salah satunya cabai, di pasar tradisional
Purwodadi, Grobogan, harga cabai naik hampir dua kali lipat, kenaikan tertinggi
terjadi pada jenis cabai rawit merah, yang naik dari harga 95 ribu menjadi 135,
dan dalam waktu satu mingu naik kembali menjadi 140 ribu per kilonya. Sementara
untuk cabai hijau besar 10 ribu perkilo, cabai merah besar harganya 27 ribu
perkilo dan cabai rawit harganya 33 ribu turun menjadi 30 ribu.
Mahalnya harga cabai rawit merah, berdampak
omzet pedagang turun hingga 50 persen karena menurunnya daya beli warga. Biasanya
pembeli membeli satu kilo, kini turun menjadi setengah kilogram, dan yang biasanya
membeli seperempat kilo kini membeli lima ons cabai rawit merah. Sejumlah pembeli terpaksa beralih membeli cabai kering,
karena mahalnya harga cabai rawit merah. “Kebutuhannya sebenarnya banyak, tapi
karena mahal beli sedikit aja. Dicampur dengan cabai kering yang jauh lebih
murah,” jelas Umi, salah satu pembeli.
Selain harga mahal, stok cabai rawit merah juga berkurang drastis sehinga
menyebabkan stok cabai rawit merah langka dipasaran. Selama ini, para pedagang di pasar Purwodadi
mengandalkan pasokan cabai rawit merah dari para pedagang di daerah Jawa Timur. “Omset bener-bener turun semenjak
harga cabai yang melonjak,” tutur Sulastri kepada Grobogan Today.
Pedagang dan pembeli berharap pemerintah melakukan operasi pasar
untuk mengendalikan harga cabai, sehinga harga kembali turun dan daya beli
warga kembali normal. “Kita berharap pemerintah segera menstabilkan harga
cabai,” tutur Sulastri. (iya)
Post a Comment
Post a Comment