Cinta Tak Direstui, Nekad Gantung Diri
GROBOGAN – Seorang pemuda
diketemukan gantung diri menggunakan sarung di rumah Riyati(60), warga Desa
Jatiharjo, Kecamatan Pulokon, yang tak lain adalah bude korban. Korban diketahui
bernama Eko Agus Wahyudi(27), warga Desa Pojok, Kecamatan Pulokulon.
Korban diketahui bunuh diri, usai Riyati
hendak mengajak korban untuk makan malam usai menjalankan sholat maghrib. Informasi yang didapat menyebutkan, peristiwa
bunuh diri itu diketahui sekitar pukul
18.15 WIB. Korban diketahui gantung diri di kamar belakang rumah budenya yang
biasa digunakan untuk tempat salat. “Tadi saya ingin mengajaknya makan malam,”
jelasnya kepada wartawan.
Menurut penuturan Riyati, sebelumnya
Agus sempat pamit hendak menjalankan ibadah salat maghrib. Setelah mengambil
air wudhu, ia kemudian mengenakan peci putih, kaos hitam yang dirangkapi baju
lengan panjang warna coklat dan memakai sarung. “Beberapa kali saya panggil
tidak ada panggilan. Saya bersama anak saya mencoba melihatnya di kamar,”
jelasnya.
Tak mendapatkan jawaban, Riyati bersama
putrinya, Uki Aryanti berusaha melihat
korban di dalam kamar. Usai membuka pintu, keduanya sontak kaget dan langsung
berteriak histeris. Mereka menyaksikan Agus sudah tergantung dibawah blandar
dengan leher terlilit sarung dan masih menggunakan peci.”Saya langsung
berteriak sekeras-kerasnya,” tutur Aryanti.
Warga sekitar yang mendengar teriakan
tersebut berhamburan ke lokasi kejadian. Beberapa orang diantaranya kemudian mengecek
kondisi korban yang diketahui sudah tidak bernyawa.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Eko
Adi Pramono ketika dimintai komentarnya menyatakan, dari olah TKP dan
pemeriksaan yang dilakukan, korban dinyatakan murni bunuh diri. “Tidak ada
tanda kekerasan. Korban gantung diri pakai sarung yang difungsikan sebagai
tali. Untuk motif bunuh diri masih kita dalami,” jelasnya pada wartawan.
Dijelaskan, berdasarkan keterangan
sejumlah keluarga dekat korban, korban
merupakan anak yatim piatu yang sejak kecil hidup bersama neneknya. Korban
diketahui menjalin cinta dengan seorang gadis di desanya namun tidak direstui. “Korban
sudah menjalin hubungan serius dan berencana melangsungkan pernikahan. Namun dari
pihak keluarga wanita tidak merestuinya. Saya cukup kaget dia mengambil jalan
pintas itu,” tutur Eko. (iya)
Post a Comment
Post a Comment