Jelang Ramadhan Lakukan Inspeksi Pasar
GROBOGAN - Menjelang Ramadhan, petugas gabungan dari Disperindag, Dinas Kesehatan, Polres Grobogan dan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional, swalayan modern, toko, warung , untuk pemantauan harga kebutuhan pokok di pasaran, serta memastikan makanan dan minuman (mamin) yang beredar di pasaran layak konsumsi.
“Ini merupakan kegiatan rutin dan selalu kami lakukan pada saat akan Ramadhan dengan intensitas yang lebih tinggi, artinya tidak tergantung pada momen ini saja kami lakukan sidak, sebab sidak pasti akan dilakukan per triwulan sekali supaya tidak timbul kekhawatiran adanya barang tak layak konsumsi yang masih tersebar dan bisa membahayakan masyarakat sebagai konsumen,” terang Trubus Eko Sudaryono,Kasi Bina Usaha dan Pemasaran, Disperindag Grobogan.
Biasanya tingkat konsumtif masyarakat jelang dan memasuki bulan suci Ramadhan biasanya meningkat. Momen tersebut biasanya juga dimanfaatkan oleh kartel pedagang untuk memainkan harga. Alhasil tak jarang masyarakat menjerit ketika harga pasar melambung. “Kita akan mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga.Masih saja ditemukan barang kedaluwarsa yang tidak layak dijual, akan tetapi bila ini tidak dilakukan pengawasan intensif maka ada saja pedagang nakal yang nekat menjualnya, dan seringkali mereka pula beralasan ketidaktahuan mereka ada barang yang sudah tidak layak jual tersebut,” tambahnya.
Pihaknya mengimbau kepada pedagang yang kedapatan menjual barang yang sudah kadaluarsa untuk segera menarik barang tersebut dan tidak dijual lagi. “Tadi juga kita temukan barang dengan kemasan tidak layak di swalayan dan ada pula yang kadaluwarsa. Kita himbau kepada manajemen untuk segera menariknya,” terangnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih jeli saat membeli, ketelitian dibutuhkan saat membeli. “Masyarakat harus membiasakan sebelum membeli untuk teliti, karena sudah mengeluarkan uang harus sesuai dengan apa yang akan kita dapatkan, jadi selain tidak rugi mengeluarkan uang untuk barang yang tidak layak makan apalagi sampai barang tersebut termakan akan fatal akibatnya, maka sebaiknya teliti dan jeli sebelum membeli, ini jauh lebih baik,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah tertarik pada penawaran harga murah (obral) atau yang biasa disebut cuci gudang, karena bisa saja barang murah yang ditawarkan pedagang karena ingin menghabiskan barang yang sudah hampir (dekat) masa penggunaan bahkan sudah kedaluwarsa, artinya lebih baik membeli barang yang sedikit mahal dan normal namun terjamin kualitasnya.
“Barang yang baik dan bisa dikonsumsi yakni masa penggunaannya minimal masih 4-6 bulan lagi jadi kalau tinggal 1 bulan lagi sebaiknya berhati-hati dan masyarakat harus benar-benar memilih barang yang aman dikonsumsi apalagi jelang Ramadhan seperti ini barang yang tidak layak konsumsi diduga akan lebih banyak beredar dipasaran,” pungkasnya. (iya)
Post a Comment
Post a Comment