SD Negeri 1 Mlowokarangtalun Dibangun Tahun Ini
GROBOGAN – Peringatan Hari Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Tengah yang biasanya dilaksanakan di ibukota propinsi, tahun ini sedikit berbeda. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sengaja memindahkan tempat upacara di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. “Untuk kesini butuh waktu 6 jam. Apa artinya macet, jalan rusak,” ungkap Ganjar.
Ganjar mengungkapkan, selama ini media sering mengungkap gedung sekolah yang rusak berat. hal tersebut menurutnya bukan untuk mencari kesalahan beberapa pihak. Tetapi ingin menggugah perasaan sesuai karakter yang dimau dalam pendidikan. “Mentalnya bagus,otaknya cerdas, hatinya bersih dan punya sensitifitas.Itulah kemudian kebudayaan mesti kita masukkan,” jelasnya.
Gubernur dan Bupati Grobogan telah berkomitmen membangun SD Negeri 1 Mlowokarangtalun yang rusak berat dan dijadikan tempat upacara Hardiknas propinsi Jawa Tengah. “Tadi diperjalanan menuju sekolah ini saya telah berbincang dengan bupati. Tahun ini telah dianggarkan 400 juta untuk membangun sekolah ini. Jika kurang bisa mencari CSR dan sumbangan masyarakat,” ungkapnya.
Ganjar menambahkan, adanya fasilitas negara yang tidak bagus, perlu dirancang agar lebih baik. Negara butuh perencanaan yang bagus, serta butuh keterlibatan masyarakat.” Akses pendidikan, akses kesehatan perlu didorong lebih baik lagi. Apa tega mengambil duit rakyat, jika jalan hancur, sekolah roboh,” tuturnya.
Pendidikan yang bagus akan menciptakan spiritual bagus,emosi bagus dan intelektual yang bagus pula. “Anak bangsa seperti ini yang akan memajukan republik ini. Pendidikan yang maju karena prestasi guru, kurang maju bukan dosa guru yg lain belum berpartisipasi penuh,” tegas Ganjar.
Selain itu, Gubernur membacakan pidato Menteri Pendidikan yang menyampaikan penghargaan dan penghormatan setingi-tingginya kepada seluruh insan pendidik ditanah air yang telah mengabdi dan berkorban demi kemajuan pendidikan.” Pengabdian dan pengorbanan yang sudah Bapak dan Ibu berikan, sejauh ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Sekalipun disana-sini masih banyak masalah dan menimbulkan ketidak puasan. Semoga keberhasilan tersebut semakin memacu semangat dan usaha keras kita, sedang adanya masalah yang belum terselesaikan dan ketidak puasan yang ada, justru semakin melipat-gandakan energi, kehendak, dan ikhtiar kita untuk menemukan terobosan terobosan baru,” tuturnya.
Reformasi Pendidikan Nasional tersebut merupakan proses jangka panjang, bukan sesaat dan jangka pendek, sehingga perlu dilaksanakan secara sistematis, prosedural, dan bertahap disamping perlu dukungan dan partisipasi konstruktif semua jajaran pelaksana pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan, bahkan warga Bangsa Indonesia. Tak heran, hasil reformasi pendidikan nasional tersebut, yang semoga berbuah manis dan melegakan bagi seluruh warga Indonesia.(iya)
Post a Comment
Post a Comment