Pendidikan Keluarga Ciptakan Generasi Berkarakter dan Berbudaya
PURWODADI- Orang tua adalah pendidik utama dan terpenting, namun juga yang paling tak tersiapkan. Selama ini, jika berbicara pendidikan maka fokus pembicaraan hanya kerap jatuh kepada siswa dan guru. Sementara orang tua seperti terabaikan dalam pendidikan. Demikian diungkapkan Warisno, Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Kemendikbud dalam sosialisasi program pendidikan keluarga di hotel Grandmaster, Purwodadi, Selasa(20/6)
Menurutnya, peran orang tua sangat besar dalam pendidikan anak. Keberhasilan pendidikan anak bergantung kepada keterlibatan keluarga. Sekolah tidak bisa memberikan semua kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya, sehingga diperlukan keterlibatan bermakna dari orang tua dan anggota masyarakat. “Artinya, sekolah, keluarga dan masyarakat merupakantri sentra pendidikan yang sangat penting untuk dapat menjamin pertumbuhan anak secara optimal. Untuk itu perlu dibangun kemitraan,” tuturnya.
Ia menuturkan, kemitraan tersebut diharapkan mampu membangun ekosistem pendidikan yang sejalan dengan visi kementrian pendidikan dan kebudayaan, yakni terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong. “Oleh karena itu, diharapkan kemitraan antar tri sentra pendidikan tersebut dapat berjalan dengan baik dan bermakna,” tuturnya.
Sebagai unsur yang paling dekat dengan anak, keluarga mempunyai banyak kesempatan melalui interaksi dan komuniikasi sehari-hari. Menurutnya, interaksi anatara anak dan keluarga akan mempengaruhi tumbuh kembang karakter anak. “Intensifkan temani anak-anak kita. Saat ini, orang tua akan lebih sibuk sendiri dengan hand phone atau gaget mereka. Anak sulit sekali curhat dengan orang tua, apa lagi mendengarkan dongeng dari orang tua. Sukseskan 18-20,” jelasnya.
Proses interaksi yang diterima anak sebagai dasar untuk perkembangan salanjutnya diluar rumah, termasuk di sekolah dan masyarakat. Dengan kemitraan tersebut, diharapkan bisa meningkatkan prestasi akademik anak, berkurangnya perilaku destruktif anak, sikap dan perilaku anak lebih positif, orang tua mendukung pendidikan anak dan meningkatnya moral guru. “Secara umun menciptakan iklim sekolah yang lebih baik dan mendukung kemajuan sekolah. Serta peserta didik menjadi anak yang berkarakter, berbudaya dan mencintai NKRI seutuhnya,” pungkasnya.
Sosialisasi ini dihadiri unsur PAUD/TK, penyelenggara LKP dan PKBM, Kepala SKB dan kepala SD dan SMP se- Kabupaten Grobogan. (iya)
Post a Comment
Post a Comment