32 Kursi Roda Diserahkan Kepada Penyandang Disabilitas di Grobogan
PURWODADI- Paguyuban Rantau Grobogan bekerjasama dengan Yayasan Anne
Avantie Foundation serta Pemkab Grobogan
menyalurkan 32 kursi roda kepada penyandang disabilitas dari berbagai kecamatan,
Kamis (27/7). 12 unit diantaranya berasal dari Pemkab Grobogan, sedangkan 20
unit lainnya berasal dari Yayasan Anne Avantie Foundation .Penyerahan bantuan
secara simbolis dilakukan Bupati Grobogan Sri Sumarni di ruang rapat setda
Grobogan. Hadir pula Kepala Dinsos Grobogan Andung Sutiyoso, perwakilan dari
Yayasan Anne Avantie Foundation dan PRG.
Dalam
sambutannya Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyampaikan apresiasinya atas
kepedulian perantau untuk tanah kelahirannya.Beliau mengatakan kerja sama
dengan CSR perusahaan maupun pengusaha sangat diperlukan. Sebab, keterbatasan
anggaran di Grobogan menjadi hambatan laju pembangunan. Dengan adanya kerja
sama seperti itu diharapkan mampu membantu pembangunan di Grobogan. Di
kesempatan itu, Sri Sumarni juga mengimbau pada kepala desa dan camat untuk
melakukan pendataan pada warganya.Khususnya bagi mereka yang menjadi penyandang
disabilitas. Dengan begitu, data base warga penyandang disabilitas
dapat dibuat segera. ”Jangan bilang tidak tahu kalau nanti saya tanya soal
jumlah ini itu. Kepala desa dan camat harus turun ke bawah untuk melihat
kondisi riil di masyarakatnya. Itu agar pemberian bantuan dari pemerintah betul
- betul tepat sasaran,” katanya.
Selain melakukan
pendataan, dinas terkait juga diminta lebih aktif menjalin komunikasi dan
koordinasi dengan yayasan sosial di berbagai daerah. Sebab, seringkali yayasan
tersebut punya berbagai program, khususnya bantuan yang disalurkan
pada penyandang disabilitas. “Sebagian bantuan yang kita serahkan ini
didapatkan berkat kerjasama dengan yayasan sosial. Inilah salah satu manfaat
menjalin komunikasi dan koordinasi dengan yayasan sosial tersebut,” jelasnya.
F. Maryunani, koordinator kegiatan PRG mengatakan,dengan
pemberian bantuan kursi roda bertujuan meningkatkan kepedulian dan keberpihakan
untuk meningkatkan kemandirian dan mobilitas penyandang disabilitas dalam
kehidupan bermasyarakat.Di samping itu, untuk meningkatkan akses mobilitas
penyandang disabilitas terhadap pendidikan, kesehatan dan pekerjaan sebagai hak
dasar manusia pada umumnya.
Ia berharap ,kedepannya penyandang disabilitas
lebih diperhatikan tentang pendidikan dan menampilkannya.Karena dengan
keterbatasannya,penyandang disabilitas belum memiliki ketrampilan yang bisa
membantu kehidupannya. “Dengan tingginya angka disabilitas, APBD tak mungkin
mampu mengcover. Kami sebagai putra daerah berusaha membantu semampu kami,” jelasnya.
Ambarwati, orangtua penerima kursi roda
menyatakan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberi kursi roda
kepada anaknya. Ia menuturkan, anaknya, Damar Wahid(10), mengalami kelumpuhan sejak lahir kini bisa
keluar masuk rumah tanpa harus menggendong. “Alhamdulillah dengan bantuan ini
bisa membantu anak saya,” tuturnya bahagia. (iya)
Post a Comment
Post a Comment