Bupati Beri Lampu Hijau Pembangunan Museum di Banjarejo
GROBOGAN- Koordinasi Kepala BPSMP Sangiran, Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,
Kades Banjarejo untuk menyelamatkan temuan fosil stegodon dengan Bupati
Grobogan, Sri Sumarni, berbuah manis. Bupati mengintruksikan dinas terkait
untuk segera mempersiapkan segala sesuatu untuk pendirian museum di Desa
Banjarejo. Demikian diungkapkan Sri Sumarni saat menerima rombongan yang
dipimpin Kepala BPSMP Sangiran, di ruang kerjanya, Selasa (11/7/2017).
“Kian hari
penemuan semakin banyak. Masalah pembuatan museum harus segera dipersiapkan
oleh dinas terkait. Bagaimana mekanismenya, bisa koordinasi dengan BPSMP
Sangiran,” ungkap Sri Sumarni.
Keseriusan untuk membuat museum di Banjarejo
ditunjukkan bupati dengan meminta ajudannya supaya menghadirkan Kepala Bapppeda
Anang Armunanto untuk bergabung dalam pertemuan tersebut. Setelah hadir di
ruang kerjanya, Sri Sumarni meminta Anang untuk segera menyiapkan konsep
pembuatan museum.
“Semakin banyak yang ditemukan di Banjarejo. Lama-lama rumah pak Kades tidak muat.Untuk
itu, butuh tempat penyimpanan yang lebih representatif. Salah satu persiapan
yang perlu dilakukan adalah menyediakan tanahnya dulu dan setelah itu baru
dipersiapkan pembuatan gedungnya,” tegas bupati wanita pertama di Grobogan itu.
Kepala BPSMP Sangiran Sukronedi menyambut baik rencana
pembuatan museum tersebut. Sebab, potensi benda bersejarah di Banjarejo dinilai
luar biasa. Selain, benda peninggalan masa lalu (cagar budaya), banyak pula
penemuan benda purbakala. “Potensi di Banjarejo cukup lengkap. Jadi sangat
layak kalau didirikan sebuah museum disana. Kami dari BPSMP Sangiran tentunya
akan memberikan dukungan semaksimal mungkin,” jelasnya.
Sukronedi menambahkan, untuk pengangkatan fosil
stegodon masih membutuhkan waktu untuk melakukan kajian lebih lanjut. Pihaknya
akan melihat berapa luas persebaran fosil. “Perlu kajian dulu, digambar
dokumentasi. Jika sudah tahu berapa luas persebarannya baru kita angkat dan
didata,” pungkas Sukronedi.
Selain dari BPSMP,
mereka juga dibantu dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Balai Konservasi
Borobudur, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jateng dan Dinas Kebudayaan Jateng. (iya)
Seperti sendang bulusan seharusnya juga dilestarikan...yg saat ini bulusnya mulai punah...sangat sangat sekali lho ya..
ReplyDelete