Fenomena Air Tujuh Warna di Crewek
KRADENAN-
Fenomena sumur tujuh warna di Dusun Krajan, Desa Crewek, Kecamatan Kradenan
sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Namun sumber air garam yang dipercaya
sebagai peninggalan Joko Linglung saat
dari pantai selatan menuju kerajaan Medang ini belum dikelola dengan baik.
Hanya warga sekitar saja yang mengetahui fenomena alam ini.
Walaupun dengan jarak
yang relatif dekat, antara tiga sampai lima meter. Namun sumur yang berada di
pinggir jalan Kuwu-Galih ini memiliki warna yang berbeda, mulai dari warna
hijau, biru, kuning hingga merah. “Aneh juga sih, padahal jaraknya berdekatan. Namun
warnanya bisa berbeda-beda,” ujar Andriyani, salah seorang warga yang kebetulan
berkunjung.
Di tahun 80-an, ada
beberapa petani garam darat yang aktif
memproduksi garam. Namun karena tidak ada regenerasi, saat ini tak ada
satu pun petani garam yang tersisa. “Memang
dulu masih ada beberapa petani garam. Namun saat ini tidak ada sama sekali.
Kurang menjanjikan,” ujar Peri, warga Crewek.
Purwoto, Kades Crewek
menjelaskan, jika dikemas dengan baik, adanya produksi garam, makam tokoh agama
dan air tujuh rupa bisa menjadi salah atu
tujuan wisata di wilayah Grobogan bagian timur. “Disini juga ada makam Raden
Surojenggolo. Dulu merupakan tokoh
penyiar agama islam di wilayah sini. Hari-hari tertentu banyak sekali para
peziarah yang datang kesini,” ujarnya.
Ia menambahkan, belum
adanya penggerak wisata di desanya, membuat potensi wisata yang ada masih
terbengkalai. Menurutnya, butuh pemikiran khusus agar potensi yang ada saat ini
bisa tergarap dengan baik dan menari para pengunjung. “Jika ini bisa tergarap,
saya yakin akan sangat membantu perekonomian desa kami. Kami butuh masukan dari
berbagai pihak untuk mengembangkannya,” pungkasnya. (iya)
Post a Comment
Post a Comment