"Menari Gondoriyo" Hidupkan Gairah TMMD
GROBOGAN – Di tengah redupnya tari Gondoriyo yang merupakan seni khas
Kabupaten Grobogan, Kodim 0717 Purwodadi mencoba kembali menghidupkannya.
Melalui acara pembukaan TMMD, tarian
yang merupakan perpaduan antara tari, teater dan gerak akrobatik ini
ditampilkan. Dengan penari yang baru berusia belasan tahun, tari yang pernah
berkilau dijamannya ini dicoba alih generasi. Karena saat ini, problem
regenerasilah yang menjadi masalah utama dibalik redupnya kesenian ini.
Tari gondoriyo yang dulunya sangat
diminati,kini mulai ditinggalkan. Tari ini biasanya disuguhkan berbarengan
dengan pertunjukan reog, digelar saat acara hajatan. Tari ini diambil dari
babad panji yaitu kisah cinta Raden Panji Asmara bangun dari Jenggala yang
mempersunting Dewi Sekartaji dari Kediri. Untuk dapat mempersunting putri
tersebut Raden Panji harus dapat mempersembahkan seekor singo barong yang dapat
berbicara. Joko Lodro utusan Raden Panji dapat menangkap Singa Lodro di hutan
Lodaya. Atas kemenangan inilah, maka tari gondoriyo ini tercipta.
Menurut Warsito, Kasi Kerjasama dan
Promosi Seni Budaya Disporabudpar Grobogan,
tari gondoriyo memiliki regenerasi
yang kurang baik.Dari sekitar 57 grup reog di Grobogan, tidak semuanya memiliki
penari gondoriyo. “Yang punya penari hanya bisa dihitung dengan jari. Karena
memang tari ini butuh teknik khusus ,fisik yang kuat serta kedisiplinan yang
tinggi. Kalau sembrono bisa berakibat fatal,” jelasnya.
Penari gondoriyo biasanya adalah reog
cekla-cekli(pasukan kuda), setelah melakukan aksi dengan kuda kepangnya,
biasanya dilanjutkan dengan tari gondoriyo. Upaya regenarasi terlihat dalam
pertunjukan yang ditampilkan Kodim 0717 Purwodadi, bagaimana tidak, para
penampil diisi oleh para penari dengan usia belasan tahun. Ditambah lagi,
gerakan akrobatik pesenam cilik dari usia lima tahun. “Ini merupakan upaya kami
untuk kembali menghidupkan kesenian asli Grobogan yang mulai redup. Dengan
dilatih sejak dini, kami harapkan regenerasi penarinya tidak akan putus,” jelas
Dandim 0717 Purwodadi, Letkol Arh Jan Pieter Gurning.
Penampilan anak-anak ini mendapatkan
sambutan yang meriah dari penonton. Lapangan Desa Karangsari, Kecamatan Brati
yang digunakan sebagai tempat pembukaan TMMD Reguler ke-99 penuh sesak dengan
penonton. “Penampilannya bagus, jadi ini ngajak anak untuk nonton,” tutur
Sofiatun. (iya)
Post a Comment
Post a Comment