Ribuan Warga Serbu Gunungan Sedekah Bumi di Wisata Jatipohon
GROBOGAN- Ribuan orang mengikuti kirab budaya yang digelar sebagai bentuk
syukur melimpahnya hasil bumi di kawasan Pegunungan Kendeng Utara, yakni Desa
Sumberjatipohon, Grobogan, Jawa Tengah. Belasan gunungan raksasa yang berisi
sayuran, buah-buahan, dan aneka hasil pertanian itu diarak menuju lokasi wisata Jatipohon sebelum diperebutkan warga, Selasa(22/8/017).
Kirab gunungan yang digelar warga Desa Sumberjatipohon itu rutin digelar setiap tahun, yakni tanggal 29 Apit(penanggalan jawa). Ribuan warga yang membawa gunungan raksasa dan sejumlah tumpeng itu pun menarik perhatian pengendara yang melintas jalur Purwodadi-Pati.Mereka menyempatkan waktu untuk berhenti dan berswafoto dengan latar belakang arak-arakan kirab. Banyaknya orang dengan pakaian adat Jawa sambil membawa tandu gunungan menjadi objek yang menarik bagi pengendara hingga berjejer di sepanjang jalan untuk menyaksikan.
Kirab gunungan yang digelar warga Desa Sumberjatipohon itu rutin digelar setiap tahun, yakni tanggal 29 Apit(penanggalan jawa). Ribuan warga yang membawa gunungan raksasa dan sejumlah tumpeng itu pun menarik perhatian pengendara yang melintas jalur Purwodadi-Pati.Mereka menyempatkan waktu untuk berhenti dan berswafoto dengan latar belakang arak-arakan kirab. Banyaknya orang dengan pakaian adat Jawa sambil membawa tandu gunungan menjadi objek yang menarik bagi pengendara hingga berjejer di sepanjang jalan untuk menyaksikan.
Rute yang ditempuh cukup panjang yakni sekitar satu sampai tiga kilometer, dari masing-masih dusun. Setiap rombongan datang satu per satu dusun menuju lokasi wisata jatipohon. Selain gunungan, beberapa atraksi seni daerah ditampilkan, mulai dari barongan, barongsai, drum band dan tari-tarian. “Ini untuk mendukung aktifitas wisata di desa kami. Desa Sumberjatipohon merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Grobogan,” tutur Kades Sumberjatipohon, Eni Endarwati.
Setelah
gunungan dari semua dusun terkumpul, setelah terlebih dahulu didoakan, tanpa
dikomando, warga yang telah menunggu lama langsung menyerbu belasan gunungan
itu menjelang doa selesai dibacakan. Warga percaya, gunungan yang telah diarak
dan didoakan akan membawa berkah keselamatan.
“Sedekah bumi ini merupakan tradisi tahunan sebagai ungkapan syukur kami terhadap Allah SWT yang memberikan hasil pertanian melimpah. Untuk itu ada gunungan yang berisi hasil bumi, baik berupa sayuran, buah, serta aneka hasil bumi lainnya,” ujar Eni Endarwati kepada Grobogan Today.
“Sedekah bumi ini merupakan tradisi tahunan sebagai ungkapan syukur kami terhadap Allah SWT yang memberikan hasil pertanian melimpah. Untuk itu ada gunungan yang berisi hasil bumi, baik berupa sayuran, buah, serta aneka hasil bumi lainnya,” ujar Eni Endarwati kepada Grobogan Today.
Kirab gunungan itu tak hanya untuk melestarikan tradisi leluhur, tetapi juga sekaligus sebagai bentuk kerukunan warga untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Apalagi, pada acara sedekah bumi kali ini berbarengan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke 72 Republik Indonesia.
“Ruwat bumi, ruwat ibu pertiwi. Sudah semestinya kita menjaga tradisi ini agar tetap lestari. Jangan sampai budaya ini musnah akibat tergerus perkembangan zaman. Tak hanya menjaga tradisi, tapi kita juga harus melestarikan kerukunan yang dikemas dalam ada acara budaya adiluhung ini," ujarnya.
Meski berlangsung lama, namun warga dengan sabar menunggu setiap tahapan acara. Bahkan, mereka mengaku mendapat hiburan dengan kirab gunungan yang digelar meriah tersebut. Apalagi, sebagai puncak acara sedekah bumi, warga juga mendapat tontonan pertunjukan ketoprak semalam suntuk.
“Senang dengan acara ini, karena bisa menjadi salah satu cara untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi sesama warga. Selain merawat tradisi, ada semangat gotong royong dan guyub rukun dalam kirab ini," kata Beni,seorang warga. (iya)
Post a Comment
Post a Comment