Blangko e-KTP Hanya Datang 2 Ribu
GROBOGAN- Kekosongan blangko e-KTP
secara nasional sejak Oktober 2016 lalu kini sudah teratasi. Sebanyak dua ribu
keping blangko e-KTP telah datang di kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Grobogan, kemarin.
Saat dihubungi dikantornya, Susilo, Kepala
Dispendukcapil Grobogan mengungkapkan jika
datangnya blangko e-KTP tersebut belum bisa menutup kebutuhan di
Grobogan. Hingga saat ini pihaknya telah menerbitkan sebanyak 115
ribu surat keterangan (suket). Namun, pihaknya baru mendapatkan dua ribu
keping blangko e-KTP dari pusat.“Sangat jauh dari kebutuhan kami,
yang baru dikirim dua ribu keping blangko. Padahal wajib rekam di
Kabupaten Grobogan sebanyak 1.081.650 warga,” jelasnya
Susilo menambahkan, setelah
mendapatkan blangko e-KTP sebanyak dua ribu keping, pihaknya
membuka pendaftaran dari operator 19 kecamatan. Setelah dua hari pendaftaran,
tercatat 5.300 berkas yang didaftarkan. “Pendaftar langsung membludak, melebihi
kuota yang kita sediakan,” imbuhnya.
Adanya blangko e-KTP dengan
jumlah terbatas membuat Dispendukcapil belum bisa melakukan pencetakan sesuai
ajuan dari masyarakat. “Untuk saat ini, pencetakan e-KTP akan kami lakukan pada
kebutuhan masyarakat yang mendesak terlebih dahulu. Kami menghimbau kepada
masyarakat untuk membawa surat keterangan ke dinas. Baru akan dicetakkan,”
paparnya.
Susilo juga menambahkan,
jika pendistribuan blangko e-KTP di wilayah propinsi Jawa Tengah
masih sangat terbatas. “Kami harapkan blangko e-KTP selanjutnya bisa
berjalan lancar dan bisa memenuhi kuota yang ada. Dan warga bisa sedikit
bersabar,” pungkasnya.
Kendati sudah melakukan jemput bola,
lanjutnya, namun masih banyak juga masyarakat yang belum melakukan perekaman
E-KTP. Wajib KTP Kabupaten Grobogan sekarang tercatat lebih kurang 1.081.650
jiwa, dari total penduduk sebanyak 1.448.535 jiwa.
Hingga saat ini, ada 21.940 jiwa atau 2,03
persen belum melakukan perek “Saat ini kami terus melakukan perekaman reguler
ke 19 kecamatan dan dinas. Selain itu, kami juga melakukan perekaman keliling
ke desa-desa, termasuk kegiatan TMMD dan KKN. Namun begitu, warga yang datang dalam perekaman belum memuaskan.
Biasanya dengan alasan boro kerja dan sudah lanjut usia,” terangnya. (iya)
Post a Comment
Post a Comment