Optimalkan Kemampuan, Santri Ngroto Dilatih Internet Positif
GROBOGAN- Tingkatkan kemampuan santri, Pondok pesantren berikan pendidikan dan sosialisasikan cara berkomuniasi positif melalui media sosial (Medsos). Pelatihan, dikuti sebanyak 1000 santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Ngroto, Gubug, Rabu (18/10).
Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Semarang, Farid Zamroni Mardizansyah dalam materinya menjelaskan, era media sosial, dunia maya ibarat dua sisi pedang. Ketika dipakai untuk kejelekan akan mudarat sedang jika digunakan secara benar akan banyak memberi manfaat.“Pengguna internet di Indonesia mencapai jutaan. Internet, paling banyak digunakan untuk media sosial. Sebagain untuk belajar dan berjualan. Karenanya, santri harus memanfaatkan internet untuk hal positif salahsatunya kegiatan berdakwah. Saring dulu sebelum share,” ungkapnya dalam Diskusi Ilmiah Penguatan Peran Dakwah Santri di Era Sosial Media di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Rabu (18/10) malam.
Farid menambahkan, Pemanfaatan internet untuk kegiatan negatif seperti penyebaran hoax, sangat banyak. “Seperti dalam kasus Rohiniyah di Mianwar, banyak foto-foto yang disebar dengan caption yang propokatif. Padahal, kejadiannya tidak disana. Jadi, santri harus lebih hati-hati saat mengeshare,” imbuhnya.
Sementara, Pengurus MWC Kecamatan Gubug Fachrurrozi mengharapkan, alat komunikasi sangat tergantung dengan penggunanya. “Kalau digunakan untuk kebaikan, ya pasti penggunanya akan mendapatkan pahala dan pahalanya dilipatgandakan 10 kali. Namun, bila digunakan untuk menyebar hoax atau fitnah, berapa dosa sesuai jumlah yang tersebar,” ungkapnya sembari menambahkan besarnya pahala yang dijanjina, menurut Fachrurrozi dikarena susahnya melakukan kebajikan.
Annajmutsaqib, salah satu pemuka agama mengatakan Internet adalah dunia yang liar. Sebab, siapapun yang membuka konten apapun selalu muncul hal-hal yang negatif. Kendati saat itu membuka konten positif, tidak jarang tiba-tiba diberi promo hal negatif seperti obat kuat atau hal-hal yang berbau pornografi.
“Sekarang mau berbuat maksiat itu gampang sekali. Kalau punya ilmu dan berprinsip santri pasti gampang menangkal konten-konten negatif itu,” ungkapnya. (iya)
Post a Comment
Post a Comment