Siswa di Grobogan ini Belajar Dibawah Gedung Sekolah Nyaris Roboh
PULOKULON- Dibawah
ketakutan, itulah yang dialami puluhan siswa Sekolah Dasar(SD) Negeri
Sembungharjo 5, Kecamatan Pulokulon saat mengikuti pelajaran di kelasnya. Ruang
kelas yang rusak dan nyaris roboh dihuni sekitar 100 siswa.
Saat ini, SD yang berada satu kompleks dengan SD Negeri
Sembungharjo 3 ini memiliki jumlah siswa dan kualitas bangunan yang jauh
berbeda dengan tetangganya ini. “Jumlah keseluruhan siswa hanya 120 siswa. Memang dari tahun ke tahun, jumlah siswa kami
terus mengalami penurunan,” terang Jumadi, Kepala Sekolah SD Negeri
Sembungharjo.
Dari pantauan Grobogan Today, ada 3 ruang
kelas yang dihuni 5 kelas. Sebanyak 99 siswa terdiri dari 17 siswa kelas 1, 13
siswa kelas 2, 24 siswa kelas 3, 21 siswa kelas empat dan 24 siswa kelas 5.
Tidak saja siswa, namun tiga guru juga setiap saat harus berdebar-debar ketika
mengajar lantaran atap sekolah banyak yang jebol dan tiang penyangga atap sudah
menggantung dan patah.
Kendati ruang sekolah sudah rusak parah, namun, sekolah
tetap memanfaatkan ruang kelas untuk proses pembelajaran. “Ruang kelasnya sudah
rusak lama. Jane ya takut, tapi kan harus sekolah,” aku
Ibrahim, siswa kelas I SD N 5, Sembungrejo, saat ditemui sesaat sebelum
mengikuti masuk kelas.
Saat ditanya tentang apa yang diharapkan dari bupati
tentang sekolah mereka, mereka pun berucap, “Bu Sekolah saya rusak minta
diperbaiki."
Sundari, salah seorang orang tua murid yang kebetulan
mengantarkan anaknya ke sekolah mengaku khawatir dengan keselamatan anaknya.
Kondisi gedung sekolah
bisa sewaktu-waktu roboh karena banguna n sudah tua dan keropos di hampir 90
persen bagian bangunan. Mulai dari tiang penyangga yang lapuk dan keropos,
dinding berlubang dimana-mana, plafon yang sudah berlubang, lantai yang sudah
mengelupas dan genting yang sudah tidak genap lagi. “Kami takut dengan
keselamatan anak kami,” keluhnya.
Upaya pihak sekolah agar ruang kelas
bisa dipergunakan sudah dilakukan. Mulai dari memberi tiang penyangga tambahan,
menutup lubang dengan kayu seadanya hingga menyulam genting yang berjatuhan.
“Kami sudah berupaya mengusulkannya. Namun tahun ini juga belum ada
realisasinya,” jelas Jumadi, Kepsek SD Negeri Sembungharjo 5. (IYA)
Post a Comment
Post a Comment