Dispertan Grobogan akan Pecahkan Rekor Dunia dengan Membuat Tempe Raksasa
PURWODADI, Grobogantoday.com- Untuk memecahkan rekor
dunia Indonesia dengan membuat tempe raksasa dari kedelai lokal varietas Grobogan
melibatkan puluhan pegawai Dinas Pertanian Grobogan. Pembuatan tempe tersebut
bertujuan untuk mengenalkan kedelai lokal yang memiliki kualitas lebih bagus
ketimbang kedelai impor.
Sebanyak 60 pegawai Dinas Pertanian
Grobogan dilibatkan untuk membuat tempe berukuran 7x10 meter. Tempe berukuran
raksasa tersebut dibuat dari kedelai lokal, varietas Grobogan. Pembuatan tempe
tersebut membutuhkan 2 ton kedelai. Karena membutuhkan banyak kedelai,
pembuatan tempe tersebut membutuhkan banyak orang orang. “Dari 60 pegawai yang
dilibatkan, dibagi menjadi empat tim. Masing-masing
tim diisi oleh 15 pegawai. Setiap tim memiliki tugas yang sama, yakni
memproduksi tempe dari kedelai lokal,” jelas dargo, salah satu pegawai Dinas Pertanian
Grobogan.
Ia menambahkan, setiap tim diberi beban untuk
memproses 500 kilogram kedelai. Pembuatan tempe dilakukan secara higienis,
mulai dari pemilihan kedelai, perebusan, hingga proses fermentasi. Perkakas yang digunakan berasal dari
stainless stell sehingga terjaga kebersihannya. Total, pembuatan tempe ini
membutuhkan waktu empat hari. “Untuk proses pembuatannya memerlukan waktu 4
hari,” ungkapnya.
Pembuatan tempe raksasa ini bukan tanpa
tujuan. Tempe raksasa itu akan disiapkan untuk mengisi stand expo ekonomi
kreatif yang akan dilangsungkan pada 30 November besok. Expo tersebut
diperkirakan akan dikunjungi oleh ribuan orang. Hadirnya pengunjung pada expo
tersebut dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian untuk mengenalkan kedelai lokal
varietas Grobogan. Nantinya, para pengunjung akan diberi kesempatan untuk
mencicipi tempe yang diproduksi dari kedelai lokal, sehingga mereka bisa
menilai jika kedelai lokal rasanya lebih nikmat ketimbang kedelai impor. “Nantinya
pengunjung akan bisa mencicipi tempe berkualitas dari kedelai Grobogan,”
ucapnya.
Selain unggul dalam rasa, kedelai lokal
juga diklaim bebas g-m-o atau genetically modified organism. Jika dikonsumsi
dalam jangka panjang, kedelai yang mengandung g-m-o bisa membahayakan
kesehatan. Keberadaan g-m-o ditemukan pada kedelai impor. (RE)
Post a Comment
Post a Comment