Pembangunan IPA PDAM Terancam Molor
TINJAU LOKASI: Kepala Kejaksaan
Negeri (Kajari) Grobogan Edi Handojo dan TP4D meninjau lokasi pembangunan IPA
PDAM Purwa Tirta Dharma didampingi Direktur PDAM Bambang Pulunggono, Kamis
(9/11).
|
PURWODADI-Pembangunan IPA baru milik milik PDAM
Purwa Tirta Dharma Purwodadi terancam molor. Walaupun dalam kontrak kerja sudah lebih
tiga bulan, namun pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik
PDAM Purwa Tirta Dharma Purwodadi baru mencapai 20 persen. Apalagi, saat ini sudah memasuki
musim penghujan, yang dikhawatirkan menghambat proses pengerjaan.
Dari pantauan Grobogan Today, proyek bangunan yang
didanai sekitar Rp 7,1 miliar ini masih dalam tahap pembuatan kerangka untuk
pengecoran. Belum nampak jelas wujud bangunan dari proyek ini. Proyek untuk
meningkatkan produksi air bersih itu ditargetkan selesai 22 Desember 2017.
Saat meninjau lokasi pembangunan, Direktur
PDAM Purwa Tirta Dharma Purwodadi Bambang Pulunggono, Kamis (9/11) mengatakan,
keterlambatan itu lantaran terjadi revisi desain bangunan. Menurutnya, telah
dilakukan perbaikan sebanyak tiga kali. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian
dengan kondisi lahan lokasi pembangunan.”Kami mengakui ini yang menjadi
penghambat pengerjaan pembangunan IPA dengan kapasitas 50 liter perdetik ini.
Kami upayakan pengerjaan ini dapat tepat waktu,” katanya.
Proyek tersebut menggunakan sumber dana
penyertaan modal APBD Kabupaten Grobogan 145 hari kalender. Pengerjaannya
dilakukan PT Mario Karya Abadi yang beralamat di Pertokoan Puri Anjasmoro Blok A2/16 Lantai II Semarang.
Menurut perwakilan rekanan, Sucipto, pihaknya
baru bisa melakukan pembangunan IPA mulai 11 Oktober lalu. Yakni setelah
dilakukan perubahan desain bangunan hingga tiga kali yang dilakukan PDAM dan
konsultan membuat pengerjaan tertunda.”Walaupun mepet, kami tetap optimis dapat
menyelesaikan tepat waktu. Untuk mengejar tenggat waktu itu, kami akan
melakukan penambahan karyawan,” kata Sucipto.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari)
Grobogan Edi Handojo menjelaskan, agar pekerjaan tepat waktu, ia memberikan
saran agar dilakukan penambahan pekerja. “Perlu segera dilakukan penambahan
pekerja agar proyek ini bisa selesai tepat waktu,” ujarnya saat melakukan
pendampingan bersama Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan
Pembangunan Daerah (TP4D). (RE)
Grobogan kui gudange mandor..
ReplyDeleteGudange pekerja kontruksi bangunan..
Lha ndelok metode kerjaane kok koyo kerjaan tahun 90an.. pakai bambu..