Apa Arti Gempa Tasikmalaya Menurut Kitab Primbon Jawa
GROBOGAN, Grobogantoday.com- Dalam ajaran Islam,
gempa merupakan tanda peringatan dari Allah agar manusia mawas diri terhadap
tingkah lakunya selama ini serta melakukan amal kebaikan. Dalam hadits dan Al –
Qur’an, Azab Allah terhadap kaum yang dholim dan aniaya berupa musibah gempa
dan wabah penyakit. Bahkan, salah satu tanda terjadinya kiamat nanti adalah
terjadinya gempa secara terus menerus.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda. “Artinya : Tidak akan datang Kiamat sehingga banyak terjadi gempa
bumi” [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan 13 : 81-82]
Suku Jawa atau orang Jawa kuno memaknai
gempa merupakan sebuah pertanda alam dari sang pencipta agar manusia bisa
membaca diri dan waspada atau dikenal ‘Moco ing Waskito’.
Masyarakat suku Jawa kuno membukukannya
dengan istilah kitab primbon sebagai panduan untuk membaca watak atau pun tanda
dan kejadian alam di sekitarnya. Mereka mencatat, mencermati tanda – tanda alam
tersebut saat mulai mengenal tulisan. Salah satunya mulai di tata menjadi sistem
penanggalan, sistem musim, dan sisi rasi bintang. Sebagian lagi di patenkan
menjadi catatan tanda-tanda alam.
Salah satu kitab primbon yang pernah
dikenal oleh suku Jawa adalah Primbon Mujarab yakni kitab primbon bertuliskan
pego ( huruf arab untuk menulis bahasa Jawa). Meski lambat laun, seiring
perkembangan zaman, primbon Jawa semakin ditinggalkan.
Berikut petikan dalam primbon mujarobat:
“Lamun ana lindu wulan rabiul awwal rahina, alamat akeh wong oleh derajat
lan akeh pakering, lamun wengi alamat akeh udan lan angin lan akeh ombak”. (jika ada lindu(gempa) pada bulan
Rabiul awwal siang hari, pertanda banyak orang mendapat pangkat/derajat
dan banyak pakering. Jika lindu terjadi pada malam hari pertanda banyak hujan
dan angin, serta ombak yang besar). (RE)
Post a Comment
Post a Comment