Baru Dibangun dengan Program RTLH, Rumah Warga Pengkol Ini Kebanjiran
PENAWANGAN, Grobogantoday.com- Rumah
milik Wagimin yang baru saja dibangun bulan lalu dengan bantuan program RTLH
Kabupaten Grobogan ikut terdampak banjir akibat meluapnya sungai Serang, Kamis (28/12/2017). Rumah yang berlokasi
di Dusun
Tegalsari, Desa
Pengkol, Penawangan ini tergenang banjir hingga satu meter. Tak hanya rumahnya saja, beberapa rumah tetangganya juga
ikut terendam banjir.
Diceritakan istri Wagimin, banjir
ini merupakan banjir terparah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. "Riyin pernah banjir tapi mboten separah
sakniki. Kula nembe masak kinten-kinten jam 9 enjang wau. Lha terus tiba-tiba
langsung enten banyu mlebet, mboten sempat ngringkesi barang-barang,"
ujar Wagimin, pemilik rumah.
Wagimin mengatakan rumahnya ini
baru saja dibangun atas bantuan pemerintah melalui program RTLH bulan lalu.
Beberapa perabot rumah tangga rusak akibat terendam banjir, seperti kasur, kursi dan
peralatan memasak. Juga kandang sapi yang berada di bagian belakang ikut
terendam banjir.
Selain rumah Wagimin, 3 rumah
yang berada di sebelahnya juga ikut terendam banjir.
Akibat banjir ini, aktivitas Wagimin sebagai
sopir angkutan ini terpaksa libur untuk membantu istrinya mengemasi
barang-barang yang bisa diselamatkan. "Saya berharap ada bantuan atau perhatian
lagi dari pemerintah," kata Wagimin.
Sementara itu, banjir juga
berdampak pada ruas jalan Candisari-Pengkol, lalu lintas menjadi terhambat. Beberapa
kendaraan bermotor mengalami macet mesin saat melintasi jalur utama menuju ke
Purwodadi ini. Beberapa pengendara motor terpaksa balik arah saat
melihat air cukup dalam dan aliran air yang cukup deras. "Tadi jam 9 saya
lihat banjir tiba-tiba datang. Saya dan warga lainnya berdatangan ke sini.
Akhirnya kami bantu para pengendara yang motornya macet untuk didorong sampai
ke tempat yang aman. Mayoritas yang lewat sini adalah tetangga kami jadi kami
bantu mereka yang kena macet di sini," kata Suwoto, warga Tegalsari,
Pengkol yang ikut membantu pengendara yang mogok.
Menurut Suwoto, banjir parah
terakhir terjadi pada tahun 2012 lalu sebelum adanya pengecoran jalan. Lima
tahun berlalu, kini di penghujung tahun 2017 banjir parah terjadi di ruas jalur
ini.(Tya/RE)
Post a Comment
Post a Comment