Hebat, Siswa SD Negeri 4 Purwodadi Bermain Ketoprak
Purwodadi, Grobogantoday.com-Kampanyekan cinta
kebudayaan, puluhan anak Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
memainkan ketoprak berjudul "Rebutan Keris Mpu Gandring". Tak hanya
pemain ketoprak, seluruh penabuh karawitan dimainkan oleh seluruh siswa SD. Pertunjukan
ini mendapatkan pujian dari penonton yang hadir
di aula UPTD Pendidikan Purwodadi, Rabu(6/12).
Cerita yang dimainkan, yakni Rebutan
Keris Mpu Gandring memberikan
pesan-pesan positif yakni keserakahan tidak akan membawa manfaat. Sedikit
penggalan cerita rebutan tahta di jaman
kerajaan Singosari dimainkan.
Saat mendengar
kabar jika Ken Arok, dibunuh oleh raja Singosari Anusapati yang saat ini naik
tahta, Tohjoyo langsung murka. Tohjoyo yang merupakan anak kandung Ken Arok, merasa
perlu untuk melalukan balas dendam kepada Anusapati yang tak lain kakaknya
sendiri. Balas dendam harus dilakukan
dengan cara membunuh Anusapati menggunakan keris Mpu Gandring, yang ketika itu
juga digunakan oleh Anusapati untuk Membunuh Ken Arok.
Sebelumnya, Tohjoyo mengutus pengawalnya untuk mencuri keris Mpu
Gandring, dari kerajaan singosari. Setelah keris Mpu Gandring berhasil dicuri,
Tohjoyo kemudian mengajak duel Anusapati. Akhirnya Anusapati tewas ditangan
Tohjoyo, lantas ia naik tahta menggantikan Anusapati. Tak lama menduduki singgasana,
akhirnya Tohjoyo pun tewas oleh Ranggawuni,
putra Anusapati.
Anak-anak SD Negeri 4 Purwodadi terlihat piawai dalam memainkan adegan demi
adegan. tidak ada rasa canggung, maupun rasa malu saat mereka memainkan
ketoprak di depan pegawai Dinas Pendidikan dan orang tua siswa. Membutuhkan waktu
dua bulan untuk berlatih. Kesulitan selama latihan tidak mereka rasakan. Mereka
selalu semangat supaya bisa menyuguhkan peran yang sempurna. Seperti Nabil
Zaghlul Imtiyas, pemeran Tohjoyo, ia memaikan perannya dengan maksimal. “Ini latihannya dua bulan. Yang penting
semangat agar anak-anak seusia kami mau mencintai ketoprak yang merupakan
kebudayaan asli indonesia,” ucapnya.
Pemilihan judul Rebutan Keris Mpu
Gandring dalam pagelaran ketoprak cilik ini bukan tanpa tujuan. Pihak sekolah
ingin menyampaikan pesan positif melalui ketoprak, yakni sesuatu yang diperoleh
dengan cara yang tidak benar, hasilnya tidak akan bermanfaat. “Dicontohkan, Tohjoyo
yang merebut tahta dengan cara yang salah, akhirnya turun tahta dalam waktu
singkat,” jelas Widarti, Kepala SD Negeri 4 Purwodadi.
Widarti menambahkan, pihaknya juga mengadakan
ekstrakulikuler ketoprak di sekolahnya. Selain untuk melestarikan kebudayaan, diharapkan
bisa mengasah komunikasi dan kerjasama antar siswa. “Generasi muda
sekarang agar cinta budayanya,” tegasnya.(RE)
Post a Comment
Post a Comment