Kejar-Kejaran, 131 Kilogram Daging Glonggongan Berhasil Diamankan
GROBOGAN, Grobogantoday.com – Tim gabungan dari Dinas
Peternakan dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan
(Dinkes), Satpol PP dan Polres Grobogan, Kamis (21/12/2017) dini hari,
menggagalkan pengiriman daging sapi glonggongan dari Boyolali yang akan
dipasarkan di Pasar Pagi Purwodadi.
Daging seberat 1,31 kwintal tersebut diangkut dengan
sepeda motor dengan nomor polisi AD 3310 AHD. Satu orang pelaku, yakni Samsaini
(34)warga Ampel, Boyolali, yang bertindak sebagai kurir, mengaku barang yang
dibawanya tersebut berasal dari Ampel Boyolali. “Saya baru bekerja selama lima
bulan di tempat bos saya, yakni Harsono. Tugas saya hanya mengantarkan barang
saja,” akunya.
Samsaini menjelaskan, ia setiap hari mengantarkan
daging glonggongan ke Pasar Pagi Purwodadi dan Pasar Gemolong, Sragen. Ia
mengaku mendapatkan upah Rp 80 ribu setiap harinya. “Tadi saya berangkat dari
rumah bos sekitar pukul 01.00 WIB. Tadi bareng dengan satu teman, namun
berhasil lolos,” jelasnya.
Sebelum kena razia, tim gabungan melakukan
pengintaian di batas Kota Purwodadi, sekitar pasar Danyang.
Setelah melihat pelaku melintas, tim gabungan langsung melakukan pengejaran.
Akhirnya satu orang pelaku berhasil ditangkap sesaat setelah sampai di Pasar
Pagi Purwodadi. Namun sayang, satu orang pelaku berhasil meloloskan diri. “Sebenarnya,
pemilik daging ini merupakan pemain lama dan sudah sering tertangkap setiap ada razia.
Tetapi tidak kapok-kapok,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan drh Riyanto.
Setelah tertangkap, daging yang sudah dimasukkan ke
dalam plastik sesuai dengan pesanan pelanggan langsung diperiksa petugas.
Daging seberat 131, 25 kilogram yang diangkutnya itu kadar airnya juga cukup
tinggi sekitar 81,3 persen. Pengendara sepeda motor tidak bisa mengelak
dan hanya pasrah ketika daging yang dibawanya diangkut petugas. “Kadar airnya
antara 82-83 persen. Dugaan kuat daging glonggongan. Batas toleransi daging
sehat kadar airnya 77 persen,” tegas Riyanto.
Pelaku nantinya akan didaftarkan ke Pengadilan Negeri
untuk sidang tipiring. Menurut Riyanto, daging yang diduga glonggongan
ciri-cirinya antara lain warna pucat, jika diraba berair, diangkat netes air, harga jual relatif lebih murah dan tidak mampu
bertahan lama. “Jika ingin membeli daging sehat lebih baik beli di kios resmi
di Pasar Induk Purwodadi, dagingnya berasal dari rumah pemotongan hewan resmi,”
pintanya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment