Langgar Kyai Baedlowi, Peninggalan Kades Pertama Desa Ngroto
Gubug, Grobogantoday.com-Langgar adalah tempat
atau rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat
mengaji dan salat bagi umat Islam. Sering
juga disebut mushola atau surau. Ada yang berbeda dengan pembangunan mushola di
Desa Ngroto, Kecamatan Gubug. Jika biasanya dibangun di pemukiman warga, namun
di desa ini ada peninggalan mushola yang sengaja dibangun di area persawahan.
Bangunan tersebut oleh warga sering
disebut Langgar Kyai Baedlowi. Siapakah Kyai Baedlowi ? Beliau adalah Kepala
Desa pertama di Desa Ngroto. Kyai Baedlowi adalah putra
Kyai Khoiron, atau yang sering disebut Mbah Gareng. Mbah
Gareng sendiri merupakan simbah buyut Abdul Rahman Wahid atau Gus Dur, yang
pernah menjabat sebagai Presiden RI. “Makamnya Mbah Gareng juga berada di Desa
Ngroto,” jelas Heru Hardono, salah satu pemerhati sejarah.
Saat menjabat Kades
Ngroto, Kyai Baedlowi sangat memperhatikan nasib rakyat, diantaranya membayarkan
pajak untuk semua rakyatnya kepada Belanda. Selain itu, untuk mempermudah
ibadah warganya saat bekerja di sawah, ia mendirikan beberapa langgar yang
letaknya berada di pinggir sawah dekat sungai. Sehingga rakyatnya yang bekerja
di sawah tidak harus pulang ke rumah untuk melaksanakan sholat. “Itu merupakan
salah satu kebijakan Kyai Baedlowi, sehingga ia sangat dicintai warganya,”
ungkap Heru Hardono.
Saat itu ada tujuh langgar yang
dibangun Kyai Baedlowi. Namunkarena kurang perawatan, saat ini tinggal tiga
buah, kondisinya juga saat memprihatinkan. “Semoga perangkat desa dan warga Desa
Ngroto khususnya dan warga Grobogan pada umumnya berkenan untuk nguri-uri
peninggalan leluhur kita ini,” harap pria yang akrab dipanggil Mbah Bejo ini. (RE)
Post a Comment
Post a Comment