TKI Asal Toroh yang Kena Mesin Press Sudah Membaik
GROBOGAN, Grobogantoday.com – Zudi Prasetyo, TKI Taiwan asal
Desa Sindurejo RT 1 RW 9, Kecamatan Toroh, Grobogan yang mengalami kecelakaan
kerja di pabrik kini sudah berangsur membaik. Selama 8 bulan, ia harus
menjalani pemulihan, usai kedua kakinya
patah terkena mesin pres dan kaki sebelah kanan harus diamputasi oleh pihak
rumah sakit. Saat ini Yudi menjalani pelatihan kaki palsu. Demikian diungkapkan
Zudi saat dihubungi Grobogantoday.com, Senin(11/12/ 2017).”Alhamdulillah sehat.
Beberapa waktu yang lalu masih harus menjalani perawatan luka. Makanya, baru
beberapa hari ini latihan kaki palsu,” jelasnya.
Zudi menjelaskan, beberapa hari ini ia
tinggal di klinik kaki palsu untuk menjalani latihan memakai kaki palsu. “Klinik
menyediakan kos untuk tempat tinggal pasien. Jadi semua kebutuhan tiap hari ditanggung
perusahaan. Begitu juga dengan gaji tiap bulannya juga masih diberikan full,”
ungkapnya.
Saat ditanya rencana setelah sembuh
nanti, putra sulung pasangan Jayus dan Siti Nurhayati berencana akan pulang ke
Indonesia. Namun dirinya belum bisa memastikan kapan ia bisa pulang. “Belum
tahu kapan saya pulang. Ini juga baru dibuatkan kaki palsu, belum saya pakai.
Mungkin menunggu Minggu depan baru bisa dipasang, nunggu jadi,” katanya.
Sebelumnya, nasib nahas menimpa satu
TKI asal Desa Sindurejo RT 1 RW 9, Kecamatan Toroh yang saat ini mengadu nasib
di Taiwan.Zudi Prasetyo mengalami kecelakaan kerja di pabrik ia bekerja hingga
kedua kakinya patah terkena mesin pres dan salah satu kakinya harus diamputasi
oleh pihak rumah sakit.
Demikian diungkapkan Siti Nur Khayati,
ibu korban saat ditemui di rumahnya, Senin(10/4). Menurut Siti, anaknya sudah
beberapa kali kerja diluar negeri. Selain di Taiwan, putra sulungnya ini juga
pernah kerja di Negeri Jiran. “Pertama kali kerja di Malaysia sebagai kuli
bangunan, selama 2 tahun,” jelasnya.
Setelah bekerja di Malaysia, Zudi
Prasetyo berangkat ke Taiwan melalui PT ISA.”Selama tiga tahun Zudi kerja
disana. Tahun 2015 pulang ke tanah air , setelah delapan bulan di rumah
berangkat kembali ke Taiwan,” jelas Siti.
Siti menambahkan, saat ini kondisi
putranya sudah bisa diajak komunikasi, walaupun masih terbatas. “Teman-temannya
mengabari kalau Zudi sudah mulai membaik. Walaupun dengan isyarat, sudah bisa
komunikasi,” tuturnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment