Angka Perceraian Tinggi, Perceraian di Dinas Pendidikan Jadi Sorotan
GROBOGAN,
Grobogantoday.com- Saat ini angka perceraian di Kabupaten Grobogan masih
cukup tinggi. Dalam data yang dimiliki Pengadilan Agama, sepanjang 2017 terdapat
sekitar 3500 kasus perceraian. Hal tersebut mendapatkan sorotan dari Bupati
Grobogan. Sri Sumarni juga menyoroti angka perceraian di Dinas Pendidikan. Bahkan,
perceraian juga menimpa guru, termasuk yang berstatus ASN.
”Saya cukup prihatin dengan tingginya angka
perceraian di Kabupaten Grobogan. Itu pun juga terjadi di dunia pendidikan.
Guru yang seharusnya bisa menjadi contoh bagi masyarakat, karena mereka
merupakan tonggak pendidikan bagi penerus bangsa,” ujarnya di depan pegawai
Dinas Pendidikan, belum lama ini.
Sri Sumarni meminta agar dinas
pendidikan dan instansi lainnya ikut membantu persoalan tersebut. Pasalnya
dunia pendidikan menjadi faktor penting untuk mencetak karakter bangsa sejak
dini. Dia berharap keluarga para guru harmonis dan terus menjadi contoh bagi
masyarakat. Dalam menghadapi persoalan, lanjut Sri, harus mengutamakan
kebersamaan. ”Semua
harus introspeksi diri. Saya tahu, pendidikan ujung tombak untuk generasi penerus.
Awal mula mendidik karakter bangsa. Kalau ini gagal, seterusnya ya gagal,”
terang dia.
Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Umat
Beragama Thoha Karim Amrullah mengaku prihatin dengan masih tingginya angka
perceraian di Kabupaten Grobogan. Menurutnya, ada beberapa faktor yang
menyebabkan perceraian terjadi. Faktor ekonomi menjadi salah satu pemicu kurang
harmonisnya rumah tangga. Selain itu, pernikahan di usia dini juga menjadi
salah satu penyebabnya. “Selain memperhatikan pembangunan fisik, pembangunan
rohani juga harus diperhatikan,” ujarnya. (RE)
Perempuan .....
ReplyDelete> tingkat pendidikan yang tinggi.
> penghasilan yang cukup tinggi.
> mempunyai karir bergengsi di mata masyarakat.
Ya sudah...kalau pasangan tidak mampu mengimbangi, rawan sekali dengan perceraian. Norma penghargaan kpd kaum adam sudah tidak ada lagi.