Warga Tarub Ini Kembangkan Blimbing Organik
BLIMBING ORGANIK: Rokhim(36) tunjukkan blimbing organik dari kebun miliknya, kemarin. |
TAWANGHARJO,Grobogantoday.com-
Selain adanya makam Ki Ageng Tarub, buah blimbing merupakan salah satu ikon
dari Desa Wisata Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Buah
blimbing yang biasanya tergantung dengan pupuk kimia, kini oleh Rokhim(36),
warga desa setempat disulap menjadi buah organik yang sehat dan bebas dari
residu berbahaya. “Alhamdulillah saat ini kita sudah mendapatkan sertifikat
produk prima aman konsumsi dari Badan Ketahanan Pangan Jawa Tengah. Insyaallah
buah dari kebun saya bebas bahan kimia berbahaya,” jelas Rokhim saat ditemui
Grobogantoday.com di kebunnya, Jumat(119/11/ 2018).
Rokhim
menjelaskan, di lahan seluas satu hektar milik keluarga sengaja ia tanami
blimbing organik. Ia melihat peluang, desanya
sudah dikenal sebagai sentra blimbing. Namun saat ini banyak sekali petani yang menanam blimbing, namun selalu tergantung
pupuk kimia. Maka ia mencoba
mengembangkan blimbing organik. “Saya tidak mau ketergantungan pada pupuk kimia saja, namun
organik sangat menguntungkan. Pupuk organik ini berasal dari kotoran hewan
ternak yang saya fermentasi selama satu
bulan. Jadi pupuknya murah,” jelasnya.
Dengan buah blimbing organiknya tersebut, Rokhim sering
keliling ke beberapa kota untuk
mengikuti pameran. Kota Bandung, Wonogiri, Solo dan Aceh pernah ia sambangi. “Hitung-hitung
nambah pengalaman juga,” tuturnya.
Menurut Rokhim, pembeli akan bisa membedakan sendiri
blimbing organik miliknya dengan blimbing biasa. Blimbing organik juga lebih
tahan lama. “Kalau sudah masak biasanya tahan sampai dua minggu. Tapi kalau
setengah masak, bisa tahan sampai satu bulan,” terangnya.
Walaupun begitu, Rokhim mematok harga blimbing organik
miliknya sesuai dengan harga blimbing di desanya. Per harinya ia mengaku mampu
menjual 15 sampai 20 kilogram. Namun jika saat liburan, ia mampu menjual
hingga 50 kilogram. “Kepada para
pengunjung saya jual Rp 12 ribu per kilogramnya. Bisa juga metik sendiri di
pohon,” katanya.
Nurul(28), salah seorang pelanggan blimbing organik
menjelaskan, ia tidak mau beli yang lain usai merasakan blimbing organik.
Menurutnya, blimbing organik memiliki rasa yang jauh berbeda jika dibandingkan
dengan blimbing biasa. “Rasa manisnya seperti gula, rasa masamnya pun lebih
segar. Tekstur lebih renyah dan kandungan airnya jauh lebih banyak,” ungkapnya.
Nurul menambahkan, ia selalu merekomendasikan beberapa temannya yang
berkunjung ke kebun blimbing untuk datang ke tempatnya Rokhim. “Biasanya
teman-teman penasaran dengan blimbing yang pernah saya kasih, akhirnya mereka
ngajak kesini. Pasti mereka puas. Tempatnya juga pas di pinggir jalan,”
jelasnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment