Pembangunan Simpang Lima Purwodadi Dimulai Tahun Ini
PURWODADI,Grobogantoday.com- Walaupun baru
mendapatkan anggaran 5 miliar dari total kebutuhan sebesar 8 miliar, namun pembangunan
kawasan simpang lima tetap dilaksanakan tahun ini. Dana Rp 5 miliar itu hanya
untuk mengerjakan lingkar simpang lima bagian dalam. Sedang bagian luar akan
dikerjakan DPUPR Grobogan. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Nugroho Agus Prastowo melalui Kabid Tata Lingkungan Tri
Retno Indriati.
” Kita sudah rapat
koordinasi bersama instansi terkait dan sekda Grobogan pada Sabtu (13/1/
2018).
Proses pembenahan Simpang Lima Purwodadi akan segera dilaksanakan melalui studi
referensi dan pelelangan. Selanjutnya pengerjaan akan segera dilakukan.Lingkar dalam simpang lima
seluas 1,76 hektare. Untuk dana kebutuhan keseluruhan pengerjaan itu kami
membutuhkan sekiranya Rp 8 miliar. Namun baru dapat 5 miliar dari APBD itu,”
jelasnya.
Tri
Retno Indriati mengatakan, pembenahan ikon Simpang Lima Purwodadi akan
dilakukan secara bertahap dan berkembang. Tahun DLH baru mendapat alokasi Rp 5
miliar melalui dana APBD. Maka setelah dirapatkan, dana tersebut akan
diutamakan untuk pengerjaan taman dalam dan pinggir, pedestrian taman,
sirkulasi air (drainase) di dalam memakai sistem u-ditch, pematangan.”Terpenting memang drainase yang akan
didahulukan, mengingat agar air bisa mengalir. Ini juga sebagai penentu, agar lokasi ini
tidak banjir. Lalu memakai u-ditch,”
ungkapnya.
Selain
itu, jalur lambat yang sudah ada selama ini akan ditiadakan. Dimana taman
median yang berada di tengah akan dihilangkan. Sehingga akan menjadi satu
jalur, hingga tak ada lagi jalur cepat dan lambat yang bisa menimbulkan kemacetan
hingga kecelakaan lalu lintas.
Dijelaskan,
nantinya simpang lima juga akan dinaikkan setinggi 80 sentimeter. Namun
harapannya bisa dinaikkan menjadi satu meter. ”Kami ingin mengadposi Simpang
Lima Semarang, ditinggikan. Sehingga PKL akan susah masuk. Namun saat ini kami
masih melalui proses stud referensi itu, akan segera ditentukan pembangunan ini
akan mengadop simpang lima daerah mana,” terangnya.
Simpang
lima juga akan jauh berbeda dari sebelumnya. Sebab pemanfaatannya nanti 80
persen pasif dan 20 persen aktif. Sehingga harapannya area tersebut bisa untuk
beraktivitas olahraga, rekreasi maupun edukasi. Namun tidak diperbolehkan ada
kegiatan yag mendatangkan keramaian secara permanen. Bahkan tidak diperbolehkan
dipakai untuk upacara.
Akan ada
dua ikon di simpang lima, selain menara PDAM yang sudah ada sejak 1981 juga
akan dibangun patung Bung Karno. ”Ikon menara PDAM akan dipercantik dengan
penambahan pencahayaan, ini untuk menghidupkan menara. Selain itu, patung Bung
Karno juga akan dibuat semenarik mungkin. Sebab akan ada kolam di dekat patung
tersebut,” ungkapnya.
Indri
juga mengungkapkan, pengembangan Simpang Lima Purwodadi akan dibuat
berkesinambungan dengan Taman Hijau Kota Purwodadi. Sebab akan ada jalur yang
menghubungkan keduanya. Bahkan pengunjung simpang lima harus parkir di Taman
Hijau Kota.
Selain itu,
PKL yang selama ini berada di Simpang Lima juga akan di pindahkan di pusat kuliner
Taman Hijau Kota. Sehingga diharapkan Simpang Lima steril dari PKL. ”Kuliner di
sini akan menampung 75 PKL. Sekarang sudah proses pematangan, tinggal pembangunan
shelter kuliner. Namun baru mendapatkan dana Rp 500 juta bantuan dari
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Namun kurangnya akan segera
diusulkan di APBD Perubahan tahun ini,” harapnya.
Meski
begitu, pihaknya berharap pemindahan PKL yang akan menempati kuliner Taman
Hijau Kota Purwodadi dan Pusat Kuliner Eks Pasar Glendoh bisa dilakukan bersamaan.
Sehingga mempermudah proses pemindahan PKL. ”Soalnya pembangunan pusat kuliner
eks Pasar Glendoh sudah selesai. Sedangkan kuliner di Taman Hijau Kota Purwodadi
baru pematangan lahan. Masih menunggu anggaran,” keluhnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment