Pemkab Grobogan Bantu Nenek Penghuni Kandang Sapi
BRATI, Grobogantoday.com-Setelah ramai di sosial media, langkah cepat diambil
pemkab Grobogan dalam membantu warga miskin di wilayahnya. Bupati
Grobogan, Sri Sumarni langsung mengintruksikan Dinas Sosial untuk menyerah
bantuan sosial tidak terencana kepada Rumini (77), warga RT 5 RW 1 Dusun Lemahputih, Desa Lemah Putih,
Kecamatan Brati,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. “Saya diperintahkan Ibu Bupati
untuk menyerahkan bansos tak terencana kepada warga tidak mampu,” jelas Andung
Sutiyoso, Kepala Dinas Sosial Grobogan usai menyerahkan bantuan, Rabu(31/1/2018).
Andung menambahkan, usai melihat
kondisi rumah milik Rumini, ia berkesimpulan bahwa Rumini layak untuk
mendapatkan bantuan RTLH(Rumah Tidak Layak Huni). Pihaknya akan berkoordinasi dinas terkait untuk diusulkan agar mendapatkan bantuan RTLH. “Kalau dilihat dinding, atap
serta lantainya, memang sudah masuk kriteria untuk mendapatkan bantuan RTLH.
Nanti kita akan koordinasikan dengan dinas terkait, bisa Disperakim,
Dispermasdes, Baznas. Bisa juga bekerjasama dengan perusahaan melalui program
CSR,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala
Dinsos ditemani camat Brati dan perangkat Desa Lemahputih. Selain memberikan
bantuan uang tunai, pihaknya juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada
Rumini. “Kita tawarkan untuk tinggal di
panti jompo. Jika tidak mau, alangkah baiknya tinggal bersama anaknya yang
memiliki rumah layak huni,” tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan potret
kemiskinan seperti tiada habisnya di Kabupaten Grobogan. Rumini (77), warga RT 5 RW 1 Dusun Krajan,
Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati contohnya. Janda dengan enam cucu ini tinggal
dengan seorang cucunya yang mengidap penyakit saraf di dalam rumah
berdinding anyam bambu tersebut .
Rumah sederhana dengan
ukuran minimalis sekitar 5,5 meter x 4 meter ini hanya berlantaikan tanah, jika
musim hujan, lantai nampak lembab. Saat Grobogantoday.com ke lokasi, rumah ini memiliki
satu ruang utama yang berisi satu kursi panjang dan satu meja usang. Ruang yang
berfungsi sebagai ruang tamu ini juga berisi dua ekor sapi dan dua ekor ayam.
Di ruangan ini juga terdapat tumpukan jerami untuk pakan sapi miliknya. “Sapi
yang satu milik anak saya. Kalau yang punya saya sireng (warna
hitam) untuk bekal hari tua nanti,” ungkap Rumini.
Untuk tidur, ia hanya
menggunakan sebuah dipan dengan sebuah kasur lusuh. Di atas tempat tidur ini
terdapat tumpukan pakaian lusuh miliknya. Kamar tidur dan dapur yang
hanya disekat dengan anyam bambu yang di sana-sini banyak ditemukan
lubang-lubang, karena termakan usia. “ Kalau hujan ya banyak yang bocor. Sejak
anak-anak masih kecil, saya ya tinggal di sini. Hanya, dulunya rumah ini
menghadap selatan, bukan menghadap ke timur seperti saat ini,’’ katanya ibu
empat anak ini.
Dua anaknya, Suwarno (60)
serta Solekan (55) sudah berpisah dengan ibunya itu, dan tinggal di rumah di
sisi utara dan selatan rumah ibunya. Rumahnya jauh lebih layak dari ibunya.
Namun, Rumini enggan untuk tinggal bersama anaknya itu. Sementara, dua anak
lainnya sudah meninggal saat masih muda. “Saya dan adik sudah meminta agar ibu
tinggal di rumah kami, tapi tetap tidak mau. Katanya, seperti apa keadaannya,
tetap ingin tinggal di rumahnya sendiri,’’ kata Suwarno.
Saat ini, ia tinggal
bersama seorang cucunya yang mengidap sakit saraf. Menurutnya, setiap saat
cucunya ini sering kali kumat. “Biasanya kalau banyak pikiran sering kumat. Kalau
kumat biasanya kejang seperti orang sakit ayan. Sakitnya sudah sejak umur lima
tahun, dulu jatuh,” tambahnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment