Jalan Longsor, Warga Ngrandah-Toroh Bangun Jalan Darurat
TOROH,Grobogantoday.com-
Agar bisa melintasi lokasi longsor, warga Dusun Sasak, Desa Ngrandah, Kecamatan
Toroh, Kabupaten Grobogan melakukan kerja bakti membangun jalan darurat,
Kamis(15/2/2018). Longsor
sepanjang 20 meter yang telah mengikis seluruh badan jalan, kini hanya
bisa dilalui pejalan kaki saja, itu pun harus dengan hati-hati. Warga berharap,
dinas terkait segera membangun jalan longsor agar aktifitas mereka bisa kembali
normal.
Berdasarkan
pantauan Grobogantoday.com, pasca longsor yang memutuskan jalan Dusun Sasak,
warga setempat melakukan kerja bakti untuk membangun jalan darurat. Bilah-bilah
bambu ditopang dengan tiang penyangga dibangun di atas lubang menganga, bekas
longsor. Jalan darurat ini sementara waktu hanya untuk pejalan kaki saja.
Sedangkan sepeda motor ataupun mobil tidak bisa melintas jalan tersebut.
“Dengan jalan darurat tersebut diharapkan aktivitas warga tidak lumpuh,
sehingga warga dan anak sekolah tidak terganggu aktivitasnya,” jelas Suwignyo,
Plt Kadus Sasak.
Sebelumnya, Longsornya jalan di Dusun Sasak,
Desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Selasa(13/2/2018) malam
sekitar pukul 19.00 WIB membuat akses warga terputus. Warga harus memutar arah
sejauh 1 kilometer jika ingin keluar desa. Sampai berita ini diturunkan, tanah
longsoran semakin meluas. Hal ini membuat warga yang berada di sekitar
longsoran was-was. “Semalam hujan selama dua jam deras banget. Setelah hujan
itulah terjadi longsor,” ungkap Darti(43), warga Dusun Sasak.
Darti warga menjelaskan,
sebelumnya ia bersama tetangganya yang lain melintasi lokasi longsoran saat
berangkat ke Purwodadi, menjenguk tetangganya yang sakit. Namun saat pulang,
longsoran semakin meluas. “Tadi pagi pas berangkat longsoran belum segini. Ini
kok tambah luas saja. Jadi takut kalau begini,” jelas Darti kepada
Grobogantoday.com, Rabu((14/2/2018).
Dari pantauan Grobogantoday.com di lapangan,
longsoran sepanjang 20 meter telah menghabiskan seluruh badan jalan. Longsoran
terjadi akibat tergerus air Kali Beganjing. Selain jalan, longsor juga
merembet ke sisi rumah warga bagian samping belakang. Pemilik rumah,
Sidik, masih tetap bertahan di rumahnya walaupun diselimuti rasa kekhawatiran.
“Takut jika longsor semakin meluas. Apalagi saat tidur, takutnya tiba-tiba
ambrol,” ucapnya.
Muhromin, salah seorang warga yang hendak
membangun rumah mengaku kerepotan mengantarkan material bangunan. Kendaraan
pengantar material yang biasanya bisa sampai rumah, hanya bisa berhenti di
lokasi longsor. “Jadinya harus kerja dua kali kayak gini, naik turun
longsoran,” keluhnya.
Suwignyo, Plt Kadus Sasak saat di lokasi
longsor menjelaskan bahwa sebelumnya telah dibangun talut untuk penahan jalan
agar tidak longsor. Namun baru selesai dibangun, talut longsor bersama
keseluruhan badan jalan. “Padahal jalan ini mau dirabat beton tahun
ini oleh pemerintah desa. Malah longsor begini,” jelasnya.
Suwignyo berharap, dinas terkait segera
bertindak untuk mengatasi longsor di desanya. Sehingga longsor tidak semakin
meluas. “Kami khawatir longsor akan semakin meluas. Apalagi ini musim hujan.
Kami berharap dinas terkait segera bisa menangani ini, agar
aktifitas warga kami tidak terganggu,” ungkapnya.(RE)
Post a Comment
Post a Comment