Warga Karangsono-Grobogan Pertaruhkan Nyawa Lewati Jembatan Ini
KARANGRAYUNG,Grobogantoday.com- Jembatan darurat dari bambu yang dibuat warga Dusun
Wonorejo Desa Karangsono, Kecamatan Karangrayung kondisinya sangat
memprihatinkan, Rabu(21/2/2018). Walaupun
berbahaya, warga tetap melintasi jembatan tersebut. Anak-anak sekolah pun harus berjuang melawan
licinnya jembatan bambu saat melintasi jembatan ini. “Kondisinya sangat parah.
Jembatan utama yang tersisa sudah mau roboh lagi. Sedangkan jembatan darurat
sudah mau roboh terbawa arus sungai. Kasihan anak-anak sekolah ,” jelas Ali Daryanto, Kasi Kesejahteraan
Desa Karangsono.
Jembatan
yang sudah roboh sekitar setahun yang lalu ini merupakan jembatan penghubung
Desa Karangsono, Kecamatan Karangrayung dengan Desa Suru, Kecamatan
Geyer belum ada tanda-tanda penanganan. Jembatan darurat yang sudah dua bulan
dibuat warga pun hanya bisa dilintasi para ejalan kaki, itupun harus dengan
ekstra hati-hati. “Dengan robohnya jembatan ini, jelas mengganggu aktifitas
warga. Kalau didiamkan saja, maka wargalah yang rugi,” jelas Ali Daryanto.
Berdasarkan
pantauan di lapangan, kondisi jembatan darurat sudah sangat mengkhawatirkan.
Beberapa tiang penopang sudah roboh terseret arus sungai. Sedangkan badan
jembatan bambu sudah melengkung. Usai hujan, kondisi jembatan sangat licin.
Warga jarang yang berani melintas jika debit air tinggi. “Kalau air besar,
jembatan ini lama-lama juga akan terseret arus. Begitu juga dengan jembatan beton yang tersisa akan ikut roboh semua,” jelas Ali.
Pihaknya
saat ini mengaku bingung, walaupun Dinas PUPR pernah melihat kondisi jembatan,
namun sampai saat ini belum ada kejelasan pembangunannya. Ali Daryanto
menjelaskan bahwa jembatan tersebut dulunya merupakan aset Perhutani,
namun setelah diserahkan kepada Pemkab Grobogan,jembatan tersebut dibangun
dengan dana APBD Grobogan.”Pembangunannya selama 2 tahap,yaitu tahun 2011 dan
2012. Di tahun 2011 dibangun tiang penyangga dan pilar besi,disusul
tahun 2012 dengan pembetonan,” jelasnya saat meninjau lokasi.
Ia pun
masih belum tahu pasti jembatan tersebut merupakan aset pemkab atau milik desa.
Jika memang jembatan itu merupakan aset desa, maka pihaknya akan sesegera
mungkin mengusulkan pembangunannya dengan menggunakan dana desa. “Setahu saya
itu milik pemkab. Yang membangun saja dulu juga pemkab. Namun jika itu
milik desa, kami akan berupaya membangunnya,” tegasnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment