Kurang Pengawasan, Seorang Anak Meninggal Terseret Arus Sungai
GUBUG, Grobogantoday.com – Akibat kurang pengawasan, seorang anak berusia
dua tahun di Desa Ginggangtani, Kecamatan Gubug meninggal dunia terseret arus sungai
saluran sekunder Glapan Timur, Selasa (13/3/2018). Korban hanyut sejauh 2,5
kilometer dari lokasi terpeleset.
Jenasah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk
dimakamkan.
Korban diketahui bernama Gibran Ramadhan (2), warga Desa
Ginggangtani RT 04 RW 01 Kecamatan Gubug. Berdasarkan informasi yang berhasil
dihimpun Grobogantoday.com, kejadian bermula saat korban bermain-main di
pinggir sungai saluran sekunder Glapan Timur tepatnya di depan rumah korban
sendiri, sekitar pukul 16.30 WIB. Sedangkan kakak korban, Haekal (6) bermain bola bersama teman-temannya. Saat
asyik bermain di tangga sungai, tiba-tiba korban terpeleset dan tercebur
sungai. Melihat adiknya tercebur, Haekal berteriak minta tolong. “Saya
mendengar teriakan minta tolong kakaknya. Saya bersama warga lainnya langsung menuju
ke pintu air mencari keberadaan korban,” ujar Nardi(39), tetangga korban.
Warga pun berdatangan
ikut mencari keberadaan korban di sepanjang aliran saluran irigasi. Selang 1 jam,
korban berhasil ditemukan oleh Ashif
Maulana (16) warga Desa Temurejo Kecamatan Karangrayung. Saat ditemukan,
korban tersangkut di jembatan, depan
warung milik Siti Kamsinah warga Desa Saban, Kecamatan Gubug. Korban ditemukan
dalam keadaan tidak bernyawa. Warga langsung mengevakuasi korban.
Setelah berhasil
dievakuasi, korban langsung diperiksa tim dokter dan inafis Polres Grobogan. Dari
hasil pemeriksan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Tidak
ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenasah korban langsung kita
serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kami himbau kepada para orang
tua agar mengawasi anaknya saat bermain. Terlebih jika bermain di dekat sungai.
Jangan sampai peristiwa ini terulang,” jelas Kapolsek Gubug AKP Bambang Tri Atmojo.
(RE)
Post a Comment
Post a Comment