Longsor, Jalan Purwodadi-Nglobar Terancam Putus
PURWODADI –
Selain mengancam rumah warga, longsornya bantaran Sungai Lusi di Dusun Ngrebo,
Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi juga mengancam akses jalan utama Purwodadi-Nglobar.
Saat ini gerusan Sungai Lusi telah memakan bahu jalan, hingga jalan beton
tersebut berongga dibawahnya. Tentu saja hal ini sangat membahayakan jika
sewaktu-waktu jalan tersebut ambrol. Untuk sementara, separuh jalan diberi
pembatas agar tidak dilintasi kendaraan.
Berdasarkan
informasi yang berhasil dihimpun Grobogantoday.com, longsor mulai memakan bahu
jalan sekitar satu bulan terakhir. Curah hujan yang cukup tinggi, membuat
gerusan Sungai Lusi semakin parah. Saat ini, gerusan bahu jalan sudah mencapai
10 meter dan dimungkinkan akan semakin bertambah lebar. Hal ini terlihat dengan
merekahnya tanah di sekitar gerusan. “Sudah parah banget, takutnya nanti malah
semakin melebar,” jelas Suprat, Perangkat Desa Kedungrejo, Jumat(23/3/2018).
Suprat
menjelaskan, sebelumnya gerusan Sungai Lusi telah memutus jalan utama sepanjang
sekitar 100 meter. Tidak hanya jalan, gerusan juga telah menghabiskan tanah
milik warga. Kini jalan yang putus itu oleh masyarakat setempat jalurnya
dibelokkan ke pekarangan warga sebagai jalan darurat untuk lalu- lintas
warga.Sementara jalan utama pindah ke jalan lain. “Jalan sudah habis semua, hingga akhirnya
jalan utama dipindahkan,” ungkapnya.
Menurut Suprat,
bulan Januari lalu pihak BBWS Pemali
Juana telah datang ke lokasi longsor
untuk melakukan pemeriksaan kadar tanah. Ia dianjurkan untuk membuat proposal
langsung kepada pihak BBWS Pemali Juana. “Beberapa waktu yang lalu ada petugas
kesini untuk cek lapangan dan melakukan pemeriksaan kadar tanah. Tapi hasilnya
bagaimana belum tahu. Kami dari pihak desa juga telah mengajukan proposal ke
BBWS. Selain itu, setiap musrenbang juga kita usulkan,” katanya.
Saat ini, masih
ada 7 KK yang masih bertahan. Longsoran tanah perkampungan sepanjang
kurang lebih 200 meter yang sudah berlangsung selama 10 tahun terakhir ini,
kini kondisinya makin mengkhawatirkan. Sudah 6 KK yang memindahkan rumahnya ke
lokasi lain yang lebih aman karena kondisinya sudah membahayakan.”Yang lain
sudah pada pindah, tanahnya sudah habis tergerus air,” jelas Priyo, warga yang
nekad bertahan.
Longsoran makin
lama makin dekat dengan rumah warga yang masih mencoba bertahan di sana, bahkan
hanya tersisa tanah beberapa meter saja di belakang rumah warga yang ada.
“Sebenarnya ngeri juga, tapi mau bagaimana lagi. Tanah tinggal ini saja yang
ditinggali,” tutur Hadi kepada Grobogantoday.com.
Untuk sementara,
warga korban longsor yang tidak memiliki tanah terpaksa memindahkan rumahnya di tanah milik
Desa Kedungrejo. Seperti halnya Anik, dia mengaku tinggal di tanah milik desa
karena tidak memiliki tanah lagi. “Mau tinggal dimana lagi. Tanah sudah hilang
semua, bisanya tinggal disini,” keluhnya.
Warga berharap,
dinas terkait segera melakukan tindakan agar longsor tidak semakin meluas. Warga
khawatir longsor akan semakin parah jika tidak segera ditangani. “Ini kalau
musim penghujan pasti bertambah. Kalau gak diperbaiki, ya meluas terus seperti
ini,” ungkap Anik.
Terpisah, Kepala
Dinas PUPR, Subiyono saat dimintai keterangan mengenai longsornya jalan utama
Purwodadi-Nglobar menjelaskan bahwa pihaknya akan segera memperbaiki longsor
tersebut dengan menggunakan dana pemeliharaan. “Perbaikan akan segera kami
lakukan,” ucapnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment