Miris, Sebuah Keluarga di Wirosari Tinggal di Gubuk Reyot 5 Tahun Lebih
WIROSARI,Grobogantoday.com-Himpitan ekonomi memaksa sebuah keluarga tinggal di sebuah gubuk reyot di Kampung Kauman
RT 01 RW 07, Kelurahan/Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Tragisnya lagi, tanah tempat tinggalnya tersebut bukan milik pribadi melainkan
sebatas menumpang di tanah milik negara yang letaknya di pinggir Kali Tirto.
Indrayani(32), ibu beranak dua ini hanya bekerja
sebagai kuli serabutan pengepak arang di dekat gubuknya untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Beban hidupnya cukup berat. Selain harus menghidupi
dirinya dan ibunya, ia harus memberikan nafkah kepada dua orang anaknya yang
saat ini duduk di bangku kelas 4 dan 5 sekolah dasar. “Saya tinggal disini sudah sekitar 5 tahun. Ibu saya tidak bisa
melihat apa-apa. Setiap hari hanya di rumah saja,” ujar Indrayani kepada
Grobogantoday.com.
Saat Grobogantoday.com datang ke lokasi, memang
jarak gubuk dengan tetangga lainnya cukup jauh. Hanya bisa diakses dengan jalan
kaki atau sepeda saja. Kondisi bangunan sangat tidak layak. Bangunan berukuran
4x6 ini hanya berdinding layar/terpal yang dilapis dengan dinding bambu yang
sudah lapuk. Saat hujan turun, merupakan saat yang paling menyedihkan. Betapa
tidak, air hujan masuk melalui cela-cela atap dan dinding
rumahnya. “Kasihan anak-anak, apalagi jika hujan turun pada malam hari. Pasti
mereka tidak bisa tidur,” ungkap Indrayani sambil meneteskan air mata.
Di gubuk ini tidak ada sekat antara ruang tamu
dengan ruang tidur. Hanya ada satu tempat tidur dan satu kasur kecil yang
diletakkan di lantai. Satu televisi 14 inc diletakkan di sebuah meja kecil.
Sedangkan untuk memasak, Indrayani menggunakan kayu bakar. “Kalau masak di
samping. Kalau hujan turun, gak bisa masak. Airnya masuk semua,” ungkapnya.
Saat Grobogantoday.com datang ke lokasi, anak
sulungnya, Yasir Ramadan(12) sudah pulang sekolah. Siswa kelas 5 SD Negeri 10
Wirosari ini mengaku cukup terganggu belajarnya dengan kondisi rumahnya saat
ini. Ia berharap, ada dermawan yang bisa membantu ibunya untuk membangun
rumahnya. “Kasihan ibu harus bekerja keras untuk keluarga kami. Semoga ada yang
mau membantu membangunkan rumah layak untuk ibu,” ungkapnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment