Di Tengah Kota, Kondisi Gedung SD di Grobogan Ini Rusak Parah
PURWODADI,Grobogantoday.com– Bertahun-tahun rusak parah, dua ruang kelas di Sekolah
Dasar Negeri 2 Kuripan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan masih dibiarkan.
Kondisi ini membuat siswa was-was saat
mengikuti kegiatan belajar. Orang tua siswa pun enggan menyekolahkan anak
mereka ke sekolah ini. Ini bisa dilihat dari sedikitnya jumlah siswa saat
penerimaan siswa baru.
Walaupun letaknya
berada di perkotaan, namun kondisi fisik sekolah ini jauh dari kata layak.
Sekolah yang berada di Jalan A.Yani nomer 164 ini memiliki struktur bangunan
tembok setengah badan, kemudian diatasnya memakai papan kayu. Bangunan sekolah yang didominasi kayu ini
dibangun tahun 80an ini, setidaknya memiliki 2 ruang kelas yang saat ini belum
tersentuh renovasi.
“Ada 2 kelas yang belum
direnovasi, yakni kelas 3 dan kelas 5. Beginilah kondisinya,” jelas Jumadi,
salah guru kelas 5 di SD 2 Kuripan
kepada Grobogantoday.com, Selasa(4/9).
Selain dinding yang
jebol disana-sini, ditemukan ternit atap yang sudah jebol. Jebolnya dinding pun
hanya ditutup dengan kayu seadanya, sehingga terlihat kurang sedap dipandang.
Bahkan kondisi atap yang sudah lapuk harus ditopang dengan tiang penyangga.
“Kami terpaksa menghuni kelas walaupun kondisinya seperti ini. Kalau hujan
disertai angin, pasti air menerobos melewati sela-sela dinding. Ini atapnya
juga akan roboh, kita kasih tiga tiang penyangga. Jadi proses belajar-mengajar
terganggu,” tutur Jumadi.
Jumadi menambahkan, tak
hanya itu saja, kondisi atap yang terpisah dengan gedung yang sudah direnovasi,
membuat air masuk ke ruang kelas jika hujan turun. Belum lagi, tidak
adanya plafon membuat air mudah masuk
saat hujan turun. “Kasihan anak-anak saja, belajarnya jadi tidak bisa
konsentrasi,” tuturnya.
Menurut pihak sekolah,
kerusakan yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini sudah sering kali
dilaporkan ke dinas. Namun sampai saat ini belum ada realisasi pembangunan di
sekolah yang memiliki siswa keseluruhan sebanyak 97 siswa ini. “Beberapa kali
sudah kita laporkan. Namun kenyataannya sampai sekarang belum ada tanda-tanda
akan dibangun. Bahkan pada penerimaan siswa kemarin, kelas 1 hanya mendapatkan
6 siswa saja,” ucap Jumadi.
Tisa Ayuk Wulandari,
siswa kelas 5 saat ditanya mengenai kondisi kelasnya mengaku sangat was-was
saat belajar. Ia berharap, sekolahnya
segera dibangun agar bisa belajar nyaman.
“Pengin sekolahnya segera dibangun. Sekolahnya biar bagus, jadi enak
belajarnya,” ungkapnya. (iya)
Post a Comment
Post a Comment