Pernikahan Dini Pengaruhi Tingginya Angka Perceraian di Grobogan
PURWODADI,Grobogantoday.com- Kabupaten Grobogan
termasuk kabupaten di Jawa Tengah dengan angka pernikahan dini yang cukup
tinggi. Hingga Agustus 2018, yang mendapatkan dispensasi menikah kurang dari
usia 16 tahun sebanyak 259 orang . Demikian diungkapkan Suparjo,
Sekretaris DP3AKB Kabupaten Grobogan dalam Sosialisi Program Pembangunan Keluarga
melalui Genre Ceria di gedung SKB, Purwodadi, Jumat(12/10).
“Usia ini masih sangat
rawan. Tunda pernikahan sampai usia cukup, yakni untuk wanita minimal 21 tahun,
sedangkan pria minimal berusia 25 tahun. Jangan pakai pakaian pengantinmu
sebelum pakai baju toga sarjanamu,” ujarnya.
Tingginya angka
pernikahan dini tersebut, berpengaruh terhadap tingginya angka perceraian juga.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena belum siap mental, fisik
maupun materi. “Generasi emas harus memanfaatkan bonus demografi, namun
harus berkualitas. Jika ingin bahagia, tunda perkawinan. Genre harus bisa
merencanakan kapan menikah, kapanpunya anak. Jika bisa dilaksanakan,
impian mewujudkan keluarga bahagia terwujud,” katanya.
Dalam kesempatan
tersebut, Solikul Hadi, Kabid Keluarga Sejahtera dan Perkembangan
Keluarga BKKBN Jawa Tengah, menyampaikan pentingnya merencanakan keluarga.
Perencanaan keluarga ini sangat erat kaitannya dengan mempersiapkan kehamilan
dengan jarak yang ideal. Dengan persiapan yang matang, semua anggota keluarga
akan mendapat manfaatnya. “Manfaat yang didapat antara lain ibu dapat dapat
merawat anak secara optimal, hubungan dengan suami bisa lebih harmonis, bisa
mempersiapkan masalah finansial secara matang, selain itu ibu juga memiliki
waktu berkualitas untuk dirinya sendiri. Tak ada lagi kasus stunting,” katanya
Menurutnya, setelah
berkeluarga, suami istri harus menjaga agar kehidupan keluarga mereka selalu
layak, kesehatan ibu dan anak terjaga, masa depan dan pendidikan anak terjamin,
sehingga perencanaan keluarga sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup
yang lebih baik. “Remaja yang punya anak ini, pengetahuan merawat anak belum
paham. Jadi kesehatan anak tidak terjamin,” ujarnya.
Dalam kesempatan
tersebut anggota DPR RI Komisi IX, Imam Suroso memberikan bantuan laptop kepada
SMA Muhammadiyah Purwodadi untuk memperlancar kegiatan genre.(RE)
Post a Comment
Post a Comment