Tugu Pahlawan Simbol Perlawanan Warga Grobogan Terhadap Belanda
PURWODADI,Grobogantoday.com- Walaupun sudah merdeka, pertempuran mengusir
penjajah Belanda terjadi di berbagai daerah di Indonesia, begitu juga di
Kabupaten Grobogan. Pada tanggal 28 November
1946, Tentara BKR(Badan Keamanan Rayat) yang beranggotakan Tentara
Pelajar (TP) dan para Lasykar Djawatan Kereta Api (DKA) bertempur habis-habisan
dengan tentara Belanda. Untuk mengenang pertempuran tersebut, dibangunlah tugu
pahlawan. Demikian diungkapkan Heru Hardono, pemerhati sejarah di Kabupaten
Grobogan.
“Tugu
tersebut dibangun tahun 1950 oleh Djawatan
Kereta Api (DKA) sekarang PT KAI untuk memperingati pertempuran para pejuang di
Purwodadi. Tugu tersebut terletak di
Jalan S.Parman Purwodadi,” jelas pria yang akrab disapa Mbah Bedjo ini.
Menurutnya,
mendengar kabar tentara Belanda akan menyerang
kota Purwodadi. Tentara BKR melakukan pencegatan konvoi tentara Belanda di
daerah Kuripan, yang terletak di sebelah barat Purwodadi. Melihat tentara dan
lasykar Indonesia yang cukup kuat, tentara Belanda minta bantuan pesawat tempur
dari Semarang, untuk melakukan penyerangan dari udara. Dengan adanya serangan
dari pesawat tempur Belanda, tentara RI menjadi kalang kabut dan mundur di
sebelah timur sungai dan jembatan yang terletak di sebelah barat pasar
Purwodadi.
“Karena
kalah persenjataan, tentara BKR mundur, dan bertahan di kerkof (Selatan stasiun
Purwodadi-red). Serangan yang dilakukan oleh tentara Belanda, banyak
menimbulkan korban pada BKR dan lasykar DKA.
Jenasah pejuang bergelimpangan di dekat jembatan barat pasar Purwodadi,
seputaran stasiun Purwodadi, kerkof dan pertigaan dekat kantor Kabupaten
Grobogan,” ungkapnya.
Mbah
Bedjo menjelaskan, saat itu tentara Belanda juga melakukan pengeboman kantor
pemerintahan Kabupaten Grobogan hingga luluh lantak. Akhirnya, R. Kaseno yang
menjabat Bupati secara diam-diam memindahkan kantor pemerintahan Kabupaten ke
Onder Distrik Kradenan. Adapun rumah yang dijadikan sebagai kantor Kabupaten
Grobogan, terletak di Desa Kalisari, tepatnya sebelah barat kantor Kecamatan
Kradenan sekarang ini.
TUGU PAHLAWAN : Tugu di sekitar Stasiun Kradenan sebagai simbol untuk mengenang peristiwa penyerangan yang dilakukan tentara Belanda. |
“Setelah
mengetahui kantor pemerintahan pindah, tentara Belanda pada tanggal 1 Februari
1947 melakukan penyerangan lewat udara. Tetapi pesawat terbang Belanda keliru
dalam penyerangan, stasiun Kradenan
dibombardir peluru dan bom. Warga menjadi korban penyerangan ini. Mayat bergelimpangan
di sekitar stasiun Kradenan, tepatnya di pertigaan jurusan dukuh Wates/Kradenan,”
ungkapnya.
Untuk
mengenang peristiwa itu, didirikanlah tugu bom di utara stasiun
Kradenan, dan tugu Pahlawan di pertigaan jurusan ke Dusun Wates,Kradenan. (RE)
Post a Comment
Post a Comment