Sempat Viral di Medsos, Seillo Akhirnya Mendapatkan Perhatian
TOROH, Grobogantoday.com- Sempat viral di media sosial, Seillo
Avinka (14), warga Dusun Depok Timur RT 4 RW 3 Desa Depok, Kecamatan Toroh,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bocah
SD yang tinggal di gubuk tak layak akhirnya mendapatkan perhatian. Kapolsek Toroh, AKP Sudarwati
bersama Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Depok, Dinas sosial, perangkat desa, Ketua RT/RW menyambanginya, Rabu(20/3/2019).
Usai bertemu Seillo, Kapolsek Toroh menghubungi Narto, orang tua Seillo yang saat ini bekerja di Kalimantan
melalui sambungan seluler. “Kami
menyambangi anak ini untuk mencari solusi agar anak tersebut mendapatkan perawatan dan
pengawasan serta hunian yang layak. Hasil kesepakatan dan seijin bapaknya yang sementara ini masih bekerja di Kalimantan,
anak tersebut mulai saat ini akan tinggal sementara di rumah bapak RT sambil
menunggu bapaknya pulang sekitar 15 hari lagi,” jelas Kapolsek Toroh.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Toroh juga memberikan
bantuan sembako dan alat tulis kepada Seillo. Pihaknya ikut berbahagia akhirnya
masalah yang dihadapi warga bisa diatasi. “Selama ini orang tua anak dikenal
sangat tempramental. Namun setelah kami beri penjelasan mau menurut,” ujar AKP
Sudarwati.
Sebelumnya, sungguh miris nasib yang dialami Seillo Avinka
(14), warga Dusun Depok Timur RT 4 RW 3 Desa Depok, Kecamatan Toroh, Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah ini. Di usianya
yang masih cukup belia, ia harus hidup di sebuah gubuk reyot. Seharusnya, anak seumuran dia, tinggal di
rumah yang layak dan bersama orang dewasa yang menjaga dan mengurus semua
kebutuhannya. Namun tidak dengan siswa kelas 6 SD Negeri 1 Depok ini.
Gubuk yang ia tinggali pun jauh dari kata layak. Gubuk
berukuran 4x6 ini hanya terdiri dari satu ruangan. Hanya ada tikar dan kasur
buntut di sudut belakang ruangan. Di sudut depan, ada sebuah almari usang yang
berisi pakaian yang acak-acakan. Pintu depan pun tanpa ada daun pintu, hanya
ada sebuah kain sebagai penutup saja.
Sejak pagi buta,
Seillo sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuknya. Setelah menanak nasi
di mesin penanak nasi, ia bergegas ke
warung untuk membeli lauk-pauk. Setelah itu ia mandi di sungai kecil di samping
rumahnya. “Saat nasi udah matang langsung sarapan seadanya. Usai sarapan, saya
langsung bergegas berangkat sekolah
dengan sepeda ini. Jarak antara rumah dan sekolah sekitar 2 kilometer,” ujarnya saat ditemui Grobogantoday.com,
Senin(18/3/2019) sambil menunjukkan sepedanya yang tergeletak di samping rumah.
Saat menyambangi rumahnya,
Grobogantoday.com harus menunggu beberapa saat agar bisa
berbincang-bincang dengannya. Seillo sedang mencuci pakaian dan sepatu di parit
samping rumahnya. Usai pakaian dijemur, Grobogantoday.com baru bisa leluasa berbincang-bincang.
Untuk memenuhi kebutuhannya, Narto, bapak kandungnya yang
saat ini bekerja proyek di Kalimantan selalu mengiriminya uang. “Biasanya sebulan sekali dikirim Rp 200 ribu
oleh bapak. Kalau kerjanya dekat, biasanya bapak sebulan sekali pulang. Tapi
kalau jauh, lama pulangnya, tapi tetep kirim uang,” ujar Seillo.
Menurut Seillo, saat ini ibunya bekerja di sebuah toko di
Grobogan. “Ibu namanya Rasi, kerjanya di toko. Kalau ibu, dulu biasanya sering
jenguk, tapi sekarang jarang,” katanya.
Untuk mengisi waktu luangnya, setiap hari Selasa, kamis dan
sabtu ia selalu aktif berlatih tinju di Danyang. Walaupun belum pernah juara,
ia mengaku senang. “Pernah bertanding di Solo, tapi seri,” ujarnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment