Puncak Kekeringan di Grobogan Diprediksi Agustus-September
PURWODADI,Grobogantoday.com- Puncak kekeringan di Kabupaten Grobogan diperkirakan terjadi pada bulan Agustus sampai September. Demikian diungkapkan Endang Sulistyoningsih, Kepala BPBD Kabupaten Grobogan kepada Grobogantoday.com, Rabu (19/6/2019).
"Saat ini sudah memasuki kekeringan. Kita sudah memberikan surat edaran ke kecamatan untuk melaporkan daerah mana yang sudah mengalami kekeringan," jelasnya.
Tahun ini BPBD menganggarkan untuk droping air bersih sebanyak Rp 47 juta. Dana sebanyak itu, nantinya digunakan untuk membeli air bersih dan akan disalurkan ke desa yang membutuhkan.
"Jika kurang, kita sudah mengajukan anggaran perubahan 2019. Selain itu kita sudah mengajukan bantuan dari provinsi. Serta kita upayakan csr dari beberapa perusahaan/instansi," katanya.
Sementara itu, untuk pengajuan droping air sendiri pihak desa harus mengajukan bantuan droping air ke kantor Kecamatan. Selanjutnya dari kantor Kecamatan akan meneruskan ke BPBD Grobogan untuk segera dikirim droping air. “Sampai hari ini belum ada yang mengajukan bantuan," ungkapnya.
Selain kekeringan, di musim kemarau seperti ini BPBD Grobogan juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat musim kemarau seperti sekarang ini. Kondisi cuaca kering dan angin bertiup kencang bisa menyebabkab berbagai macam bencana.
“Kami mengimbau agar warga menggunakan listrik seperlunya dan tidak ditumpuk beban listriknya karena bisa menyebabkan konsleting yang menimbulkan percikan api, sehingga bisa menyebabkan kebakaran. Jika menambah jaringan listrik hendaknya menggunakan material standar," tambahnya. (RE)
Post a Comment
Post a Comment