BPCB Jateng dan BPSMP Sangiran Lakukan Konservasi di Museum Lokal Grobogan
GROBOGANTODAY.COM - Kegiatan perawatan memiliki peran penting dalam pengelolaan museum dan dapat menjamin kelestarian benda cagar budaya untuk diwariskan kepada generasi yang akan datang sehingga mereka tidak akan melupakan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.
Demikian diungkapkan Kabid Kebudayaan Disporabudpar Grobogan, Kukuh Prasetyo Rusadi, Rabu(28/10/2020).
"Selama tiga hari, Disporabudpar Grobogan mengajak tim ahli dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah untuk melakukan perawatan dan pembersihan terhadap koleksi benda peninggalan masa lalu yang tersimpan di dalam museum, hari ini merupakan kegiatan terakhir," jelasnya.
Museum purbakala yang sudah berdiri sejak 1974 ini terletak di komplek Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Grobogan. Dengan memiliki 1245 koleksi benda masa lalu baik fosil mau pun non fosil seperti lesung, keris, mata uang Jepang, gong hingga arca.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan selama tiga hari antaranya, pembersihan dan konservasi. ”Untuk koleksi fosil yang ada di museum ini sekitar 100 fosil jenis fauna seperti gajah stegodon dan elephas. Kemudian benteng dan kerbau, rusa, kuda nil, badak hingga kerang tirdacna gigas dan ostrea serta ada terumbu karang,” ujarnya.
Mereka melakukan perawatan, jika ada benda yang rusak, patah dan yang perlu dikeraskan kembali. Tim sekaligus mendata jika ada yang kurang, hilang sekaligus memberi nama pada benda penemuan tersebut.
Pengkaji Pelestarian Cagar Budaya BPCB Jateng Asmara Dewi menambahkan, tim BPCB melakukan pembersihan koleksi non fosil berbahan batu, kayu dan logam.
"Konservasi ini menggunakan dua metode yakni tradisional dengan bahan alami seperti jeruk nipis dan kedua sarana modern dengan bahan kimia,” jelasnya.
Post a Comment
Post a Comment