Pandemi, Debat Publik Pendalaman Materi dan Penajaman Visi Misi Tanpa Pendukung
GROBOGANTODAY – Debat publik pendalaman materi dan penajaman visi misi Calon Bupati dan Wakil Bupati Grobogan 2020 berlangsung cukup menarik. Walaupun sebagai calon tunggal, visi misi pasangan ini cukup menjanjikan, ditambah lagi pertanyaan dari 5 panelis dan warga membuat acara semakin hidup.
Situasi debat kali ini cukup berbeda, karena tidak bisa disaksikan langsung di dalam ruangan oleh para tim pendukung, melainkan secara live di TV, media sosial dan hanya bisa ditonton di rumah.
Hal ini dikarenakan masih dalam keadaan Pandemi covid-19, sehingga panitia harus membatasi penonton debat.
Kegiatan ini dilaksanakan di Firdausia Ballroom Kyriad Grandmaster Hotel, pukul 13.00-15.00 WIB, Rabu (25/11/2020).
Sebelum acara ini berjalan, Ketua KPU Grobogan, Agung Sutopo didampingi tiga komisioner lainnya yakni Ngatiman, Suwiknyo dan M. Machrus memberikan sambutannya. Dalam sambutan tersebut, Agung mengawalinya dengan permohonan doa dari seluruh tamu undangan yang hadir dalam kegiatan ini untuk almarhum Djoko MP, yang merupakan anggota komisioner KPU Divisi Hukum dan Pengawasan, yang meninggal pada Sabtu (21/11/2020) kemarin.
Agung menjelaskan, debat publik yang dilaksanakan dalam suasana pandemi ini merupakan fasilitasi dari KPU Grobogan untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati Grobogan 2020 dalam menyampaikan penajaman visi dan misinya.
“Sebelum dilakukan debat publik penajaman visi dan misi ini, kemarin sudah dilakukan FGD penajaman visi misi dan debat publik dengan menyampaikan beberapa pertanyaan dari elemen masyarakat. Pertanyaan-pertanyaan ini kemudian dirumuskan oleh lima panelis dan pertanyaan yang diutarakan dalam kegiatan debat publik ini bersifat rahasia. KPU Grobogan tidak tahu isinya dan baru dibuka pertanyaannya tadi pada saat debat publik berlangsung,” jelas Agung.
Pertanyaan-pertanyaan untuk pasangan Sri-Bambang ini dirumuskan lima panelis dari berbagai bidang, seperti Dr Eny Widayarti, Isnaini Nurnaningsih, dr Telogo Wismo Agung Durmanto, Dr Teguh Yuwono, dan Muhammad Nanang Qosim. Sebanyak enam pertanyaan ini dijawab paslon Sri-Bambang dibagi dalam tiga segmen, diantaranya mengenai infrastruktur, penerapan nilai kebangsaan pada generasi muda, covid-19, peningkatan kearifan lokal, pelaku UMKM, dan seni budaya.
Pertanyaan demi pertanyaan dijawab pasangan Sri-Bambang dengan waktu yang sudah ditentukan yakni dua menit. Tidak semua pertanyaan dijawab oleh calon bupati, Sri Sumarni. Beberapa pertanyaan juga dijawab oleh calon wakil bupati dr Bambang Pujiyanto. Contohnya pada saat menjawab pertanyaan terkait kearifan lokal.
“Kami ingin anak didik TK-SD sudah dikenalkan budaya-budaya khas dari Kabupaten Grobogan. Nantinya, tempat wisata yang menjadi potensi Kabupaten Grobogan akan ditata sehingga nantinya Kabupaten Grobogan yang kita cintai ini bisa dikenal oleh wilayah lain,” jelas dr Bambang Pujiyanto.
Sementara itu, Sri Sumarni terlihat lugas saat memberikan jawaban terkait kelangkaan pupuk yang sering menjadi permasalahan bagi para petani di Kabupaten Grobogan. Dalam pertanyaan yang disampaikan dua masyarakat berprofesi sebagai petani, Sri mengatakan bahwa sebenarnya pupuk tidak langka, melainkan dalam penyalurannya memang harus sesuai dengan aturan yang ada.
“Pupuk langka itu tidak ada, namun ada langkah yang harus dipahami oleh para petani, yaitu harus memiliki RDKK dengan cara mendaftar pada kelompok tani. Kebijakan pupuk nonsubsidi ini diawasi langsung pemerintah pusat, bukan barang dagangan. Ke depan, jika diberi amanah untuk memimpin kembali Kabupaten Grobogan, kami bersama kepala dinas pertanian dan penyuluh pertanian harus turun ke lapangan untuk mendata kembali para petani yang belum mendapatkan kartu tani, sebab saat ini kartu tani yang diterbitkan bekerja sama dengan bank baru 50 persen yang valid,” tambah Sri.
Di akhir debat, pasangan Sri – Bambang menyampaikan kata penutup untuk masyarakat dan diakhiri dengan ajakan untuk berbondong-bondong ke TPS pada 9 Desember 2020 mendatang guna menggunakan hak pilihnya.
“Setelah lima tahun saya menjadi bupati Grobogan periode 2016-2021, masih ada program yang belum saya tuntaskan. Dengan kata lain, masih ada PR yang belum terselesaikan. Untuk itu, saya Sri Sumarni berpasangan dengan Bambang Pujiyanto jika diberi kepercayaan menjadi bupati dan wakil bupati Grobogan periode 2021-2024, maka program tersebut bisa kita tuntaskan dengan kerja bersama. Saya yakin, kami bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Jangan lupa ke TPS untuk menggunakan hak pilih Anda pada 9 Desember 2020 mendatang. Tetap patuhi protokol kesehatan dan 3M,” pungkas Sri.
Post a Comment
Post a Comment