Gara-gara Pandemi, Masterpark Purwodadi Terbengkalai

GROBOGANTODAY -  Tak beroperasi selama masa pandemi, membuat usaha kolam renang di Kabupaten Grobogan  di ambang kebangkrutan. Setelah tutup sekitar 10 bulan, harus  meliburkan 12 karyawan, karena tidak lagi memperoleh pendapatan. Hal itu dialami Master Park milik Kyriad Grand Master Purwodadi.

Selama masa pandemi, salah satu wahana air terlengkap di Kota Purwodadi ini tutup total. Terhitung sejak 19 Maret 2020  sudah tidak beroperasi lagi. Demikian diungkapkan General Manager Kyriad Grand Master Purwodadi, Hermawan Priyatna, Kamis(14/1/2021).

"Kami mengikuti anjuran pemerintah untuk menutup wahana airnya hingga saat ini. Kami tak mau ambil risiko. Mungkin kalau dibuka, akhir pekan pasti ramai karena kami ada paket untuk family. Tempat ini menjadi favorit wisata, karena air di sini juga memiliki Ph sesuai standar dan terbersih se-Kabupaten Grobogan. Tapi kami tahu risiko wabah ini cukup besar jika kami memaksa untuk buka,” jelasnya.

Dari pantauan di lapangan, area master park terlihat sangat kotor. Sampah dedaunan terlihat berserakan, beberapa bagian bangunan ada yang terlepas, bahkan di dalam kolam dipenuhi dengan lumut.

Wawancara menjelaskan, di awal pandemi, pihaknya masih mempekerjakan dua karyawan untuk membersihkan arena kolam renang. Bahkan, pengunjung dari Hotel Kyriad Grand Master juga masih tersambung dan diperkenankan berenang di lokasi tersebut. 

” Karena biaya operasionalnya tak seimbang, maka dua pekerja tersebut sekalian kami liburkan. Jadi Master Park tutup total, ” jelasnya.

 

Awal November, managemen sempat mengajukan surat resmi ke Dispora, Satpol PP, Polres untuk izin pembukaan wahana air. Namun, saat itu Satgas Covid-19 masih belum memperbolehkan.

"Hingga terakhir PPKM, ada edaran lagi wahana air harus ditutup total," ujarnya. 

Baca Juga