Menebar Asa, Membangun Desa
Pemikiran tersebut diimplementasikan oleh seorang tokoh pemuda di Desa Kradenan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, yakni Akib Umar(30). Ia berusaha memotivasi anak muda di desanya untuk berani membangun mimpi. Mengajaknya menjadi pemuda yang berperan untuk kemajuan desa.
Kisah anak muda yang berupaya menebar asa di kalangan generasi muda sebayanya agar mau memiliki kemauan untuk maju agaknya jarang terdengar di era yang serba kompetitif ini. Saat banyak orang berlomba-lomba menggapai pencapaian materi maupun kekuasaan, anak muda ini justru mengajak pemuda di desanya membangun mimpi.
Ia memulai membangun mimpi lewat organisasi kepemudaan karang taruna, yakni dengan mengadakan acara kecil-kecilan saat peringatan hari kemerdekaan. Walaupun tanpa campur tangan pihak desa, acara yang ia selenggarakan berjalan lancar dan mengundang decak kagum berbagai pihak.
Tak berhenti sampai disini, keinginannya untuk mengenalkan desa semakin menggebu-gebu. Hingga akhinya, di tahun 2018, ia bersama pemuda desanya dan pemuda Desa Banjardowo mengadakan event “Diponegoro Barong Festival”. Acara yang menghadirkan beberapa kelompok kesenian barong di Kecamatan Kradenan dan bintang tamu dari kabupaten tetangga, Blora berlangsung cukup meriah. Event yang dipusatkan di lapangan Desa Banjardowo ini penuh sesak dengan penonton.
“Alhamdulillah, berkat kekompakan teman-teman semua, acara besar yang pertama kali kami selenggarakan berjalan lancar. Selain menghibur masyarakat dan menguri-uri kebudayaan jawa, event ini bisa mengenalkan daerah kami ke dunia luar,” kata Akib.
Keberhasilan “Diponegoro Barong Festival 2018” tak membuatnya berpuas diri. Tahun 2019 ia kembali menyelenggarakan event tersebut. Bahkan untuk lebih meramaikan acara, pihaknya mengundang pelantun sewu kutho “Didi Kempot(alm)”. “Acara tersebut kami dedikasikan untuk masyarakat Kradenan khususnya dan masyarakat Kabupaten Grobogan umumnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, lulusan SMA Negeri 1 Purwodadi tahun 2008 ini menggandrungi dunia kulit bundar, yakni futsal. Dengan pengalamannya menimba ilmu dari pelatih nasional Doni Zola, ia rela melatih di sekolah dengan gratis. Ia ingin mengabdi untuk mengembangkan bibit-bibit berbakat di Kabupaten Grobogan.
“Yang terpenting bisa memajukan olah raga futsal dan mencetak pemain-pemain profesional, sehingga Grobogan bisa lebih dikenal dunia luar. Beberapa waktu yang lalu sempat melatih di salah satu SMA, namun karena pandemi, saat ini berhenti,” katanya.
Ia berharap, generasi sekarang bisa berfikir untuk tidak berambisi menjadi orang sukses, melainkan menjadi orang yang bernilai, yakni bermanfaat untuk sesama.
Post a Comment
Post a Comment