Longsor, Warga Berharap Dinas Terkait Segera Bertindak
"Sejak dilakukan normalisasi sungai, kalau banjir pasti longsor tanahnya. Apalagi saat ini tidak ada pohon penahan di pinggir sungai," ungkap Muntini(31), warga RT 8 RW 3.
Ia mengeluhkan rumpun bambu yang selama ini menjadi penahan malah dikeruk saat normalisasi sungai. Hal ini mengakibatkan tanah retak dan ambrol saat curah hujan tinggi.
"Habis normalisasi, pertama belakang rumah dan samping rumah yang longsor. Belum mengenai bangunan rumah. Pondasi belakang rumah juga sudah ikut longsor," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, longsor sudah memakan rumah bagian belakang yang dijadikan kandang. Agar tidak roboh, pemilik rumah sengaja membongkar bagian rumah tersebut. Selain itu, retakan tanah sudah sampai tepi rumah, memanjang dari pinggir sungai. Begitu juga dengan lantai rumah, sudah mengalami penurunan tanah. "Kalau sungainya besar takut. Rumahnya ikut goyang-goyang," ungkap Muntini.
Ia berharap, dinas terkait segera melakukan tindakan perbaikan agar longsor tidak semakin parah. "Batunya sudah datang, tapi belum ada pengerjaan," ujarnya.
Post a Comment
Post a Comment