Jika Belum Divaksin, Guru Tak Boleh Mengajar Saat Pembelajaran Tatap Muka
"Saat ini guru sudah divaksin sekali. Namun ada beberapa guru yang belum divaksin karena berhalangan. Semua pihak harus bersungguh-sungguh melaksanakan ini. Jangan sampai, usai pembelajaran tatap muka ada yang terkena covid. Semoga hasilnya baik, sehingga bisa meyakinkan semua pihak bahwa pembelajaran tatap muka dengan prokes ketat bisa dilaksanakan," katanya.
Secara cermat,tim ini memastikan sendiri satu persatu sarana prasarana dan prosedur harus memenuhi standar protokol kesehatan. Mulai pengecekan suhu tubuh, tempat cuci tangan dengan air mengalir serta jalur keluar masuk kelas,ruang kelas hingga toilet.
“Tadi tim mengingatkan pihak sekolah untuk memisahkan jalur keluar masuk siswa serta memperhatikan kebersihan ruang kelas," ujar Amin Hidayat.
Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengingatkan, yang perlu diperhatikan adalah tempat sarana cuci tangan lengkap dengan sabun dan air mengalir. Di samping itu,sekolah juga harus memperhatikan surkulasi udara ruang kelas, jarak tempat duduk serta jalur keluar masuk siswa jangan sampai menimbulkan kerumunan.
"Sebaiknya kursi yang tidak terpakai disingkirkan saja. Daripada nanti digunakan untuk berkerumun. Sekolah juga harus bekerja sama dengan puskesmas terdekat untuk membantu kelancaran pembelajaran tatap muka nanti," katanya.
Pemberlakuan belajar tatap muka di Kabupaten Grobogan sendiri, direncanakan menggunakan metode hybrid atau campuran. Yakni 50 persen kelas tatap muka dan 50 persen lagi kelas daring.
"Kita siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.Semua kekurangan akan segera kita benahi. Kita akan menggunakan 9 ruang kelas dengan rata-rata per kelas akan diisi 12 siswa. Jadi nanti yang masuk hanya 108 siswa saja dengan maksimal 4 jam pelajaran atau 2 jam. Tanpa istirahat," ujar Rihkuwanto, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Grobogan.
Post a Comment
Post a Comment