Keluarga Kru Nanggala Asal Grobogan Mengaku Tak Dapat Firasat Apa-apa
Ibu dan kakak Kopda Maryono tunjukkan foto korban. |
GROBOGANTODAY - Keluarga kru KRI Nanggala 402 asal Desa Rejosari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah masih diselimuti suasana duka. Usai Panglima TNI mengumumkan seluruh kru gugur, keluarga berharap Kopda Maryono bisa dipulangkan ke tanah kelahirannya dalam keadaan apa pun.
"Kami berharap bisa kembali. Namun kami pasrahkan sama negara," ungkap Parni(39), kakak korban, Senin(26/4/2021).
Menurut Parmi, Kopda Maryono merupakan adik yang sangat bertanggung jawab. Selama ini, ia yang telah memenuhi semua kebutuhan keluarganya dan ibunya.
"Ibu saya janda.Saya pun janda beranak dua. Selama ini adik saya yang memenuhi kebutuhan kami. Ia adalah tulang punggung keluarga kami, " katanya sambil terus memegangi foto Kopda Maryono.
Parmi menceritakan, 2 April lalu adiknya pulang ke rumah. Menurutnya, biasanya dua minggu sekali atau paling lama sebulan sekali pulang. Ia terakhir kontak dengan adiknya 18 April melalui pesan whatsapp.
"Sekitar dua minggu lalu, sebelum latihan bersama istrinya pulang. Lalu, sempat nyekar ke makam bapak juga," katanya.
Kopda Maryono menikah dengan Septi Dwi Astuti dan dikaruniai dua anak bernama Osario (6) dan Nicolas (5).
"Daftar angkatan dua kali. Pertama di angkatan darat gagal, kedua di angkatan laut berhasil. Ia bertugas di kapal selam sekitar 2-3 tahun terakhir," ujarnya.
Supriyati (58), ibu Kopda Maryono merasa terpukul atas kepergian putra bungsunya tersebut. Ia mengaku tidak mendapat firasat apa-apa.
"Saat pulang pun, anak saya biasa saja. Namun biasanya anak saya sebelum berlayar selalu pamit, namun kemarin tidak," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Post a Comment
Post a Comment