Iklan Billboard 970x250

Dana Minim, Persipur Purwodadi Dipastikan Ikut Liga 3 Jateng 2022

Suasana koordinasi pengurus Persipur dengan suporter.

GROBOGANTODAY - Dapat "bisikan" dana sebesar Rp 200 juta dari APBD Kabupaten Grobogan, Persipur Purwodadi dipastikan akan ikut kompetisi Liga 3. Demikian diungkapkan Nur Wibowo, Ketua Askab Grobogan sekaligus Penanggung Jawab Tim Persipur usai melakukan koordinasi dengan perwakilan suporter, Selasa(26/7/2022).

"Walaupun dengan dana minim, target kita tetap maksimal. Siapa tahu di tengah jalan nanti kita mendapatkan sponsor banyak," ungkapnya.

Nur Wibowo menjelaskan, berdasarkan hasil Kongres PSSI Jateng, kick off Liga 3 Jateng akan digelar 11 September 2022. Sedangkan untuk pendaftaran klub akan mulai dilaksanakan pada 8 hingga 16 Agustus 2022.

"Untuk verifikasi kelayakan stadion akan dilaksanakan pada 10-18 Agustus 2022. Selanjutnya, manager meeting akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2022 dan dilanjutkan pendaftaran pemain antara 22 Agustus hingga 2 September 2022," ujarnya.

Walaupun kick-off tinggal satu setengah bulan lagi, namun hingga saat ini pihaknya belum menunjuk manager tim.

"Kita akan sowan dulu ke Bupati selaku Ketua Umum Persipur untuk meminta masukan, siapa manager yang cocok. Disamping itu kita juga meminta masukan berbagai pihak, seperti suporter dan pengurus. Soalnya manager sangat penting bagi tim, penentu kebijakan," ujarnya.

Ia mengaku sempat menghubungi crazy rich asal Grobogan, Joko Suranto untuk membantu Persipur. Namun hingga saat ini belum memperoleh jawaban. "Katanya mau dipelajari dahulu," imbuhnya.

Kepastian keikutsertaan Persipur Purwodadi dalam mengarungi kompetisi Liga 3 disambut antusias oleh para suporter. Wisnu, perwakilan dari Spink mengaku senang dan siap membantu untuk mencarikan sponsor.

"Turun ke jalan untuk membantu Persipur pun kami siap," ungkapnya.

Ungkapan yang sama diutarakan Rusmanto, perwakilan dari Suporter Garas. Ia berharap pengurus all out dalam mencari sponsor.

"Persipur kebanggaan Grobogan. Harusnya minta sponsor ke pabrik jangan setengah-setengah," ujarnya.