"Jembatan Maut" di Grobogan Ini Butuh Perbaikan
Sejumlah warga sedang melintasi jembatan kayu. |
"Sudah banyak yang jatuh tercebur sungai, sekitar 10 orang. Ada yang kakinya patah, kepalanya terluka, bahkan sampai cacat permanen. Kasihan anak-anak sekolah, kalau habis hujan jembatannya licin. Jadinya sering terpeleset," ungkap Suwito, warga Dusun Bulakharjo, Rabu (13/7/2022).
Kondisi lantai jembatan yang menggunakan kayu, kondisinya sudah lapuk termakan usia, disana sini sudah banyak yang patah. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 20 meter, dengan lebar 1 meter tanpa ada pagar pengaman di kanan-kirinya.
Walaupun merupakan akses utama antar desa antar kecamatan, namun belum juga tersentuh perbaikan dari dinas terkait.
"Ini merupakan akses utama antar kecamatan Toroh dengan Kecamatan Geyer. Bahkan sampai ke kabupaten tetangga, Sragen," ungkapnya.
Walaupun sering terjadi insiden, namun warga tetap nekat melintasi jembatan tersebut. Karena merupakan akses utama dan merupakan jembatan satu-satunya.
"Kalau banjir besar, jembatannya goyang-goyang. Sangat mengkhawatirkan," kata Eka, warga yang lain.
Jembatan tersebut merupakan akses utama warga menuju pusat Kecamatan Toroh dan juga akses mengangkut hasil bumi. Warga berharap jembatan tersebut tak hanya diperbaiki saja. Namun dibangun jembatan baru, selayaknya jembatan yang modern.
"Jembatan sempat putus karena diterjang banjir. Akhirnya warga sendiri yang memperbaikinya secara swadaya. Untuk kerusakan lainnya, seperti mengganti lantai jembatan yang sudah lapuk, kita lakukan sendiri. Kalau menunggu perbaikan dari dinas terkait kelamaan," katanya.
Tak hanya satu jembatan saja, tak jauh dari lokasi tersebut ada satu jembatan lagi dengan kondisi yang sama.
Post a Comment
Post a Comment